Menuju konten utama
Dampak Pandemi Corona

Mendag Lutfi Kaji Insentif Khusus di Sektor Otomotif Akibat Pandemi

Mendag Lutfi akan mengkaji insentif khusus di sektor otomotif untuk memperbaiki penjualan sepeda motor yang anjlok selama pandemi.

Mendag Lutfi Kaji Insentif Khusus di Sektor Otomotif Akibat Pandemi
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). ANTARA FOTO/BPMI Setpres/Muchlis Jr/hma/HP.

tirto.id - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berencana mengkaji insentif khusus di sektor otomotif untuk memperbaiki penjualan sepeda motor yang anjlok akibat pandemi COVID-19. Sebab industri otomotif memiliki dorongan kuat untuk memulihkan kondisi ekonomi Indonesia.

"Bukan hanya berupa finansial, tapi insentif kepercayaan kepada pasar untuk orang membeli lagi," kata Lutfi dalam acara diskusi 'Indonesia Business Challenges 2021 Akselerasi Pemulihan Ekonomi,' Selasa (26/1/2021).

Ia sebut sektor otomotif memiliki dorongan yang kuat untuk memulihkan ekonomi Indonesia. Jika angka penjualannya bisa diperbaiki, maka industri bisa kembali beroperasi. Sehingga penerimaan negara dari pajak di sektor otomotif berjalan lancar, lapangan pekerjaan kembali terbuka, dan pertumbuhan ekonomi akan berangsur membaik.

"Sektor terpenting buat saya itu adalah konsumsi sepeda motor, reparasi dan otomotif yang turun hampir 20%, jadi kita perlu meng-ensentified supaya market, supaya orang mau membeli barang atau investasi kepada barang-barang seperti otomotif. Karena begitu otomotif sektornya jalan, ini bisa menjalankan juga gerbong kereta daripada sektor produksi," kata dia.

Penjualan sepeda motor selama pandemi memang mengalami penurunan tajam. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat angka penjualan sepeda motor secara domestik sepanjang 2020 hanya 3.660.616 unit. Ini berarti turun hingga 2.826.844 atau 43,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi ekspor, penurunannya tidak setajam penjualan secara nasional. Mengutip laman resmi AISI, Selasa (26/1/2021), pada 2020 Indonesia berhasil mengirim 700.392 unit atau turun hingga 13,6% dibandingkan ekspor pada tahun sebelumnya.

Mengawali 2020, penjualan sepeda motor sebenarnya cukup stabil. Penurunan penjualan mulai terasa pada April 2020, atau setelah pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk meredam dampak pandemi.

Pada April 2020, penjualan sepeda motor anjlok menjadi 134.252 unit, dibandingkan penjualan pada Maret sebanyak 620.963 unit.

Penurunan penjualan berlanjut ke bulan berikutnya. Pada Mei 2020 penjualan sepeda motor anjlok paling dalam, hanya tercatat sebanyak 27.502 unit. Padahal pada Mei 2019, penjualan motor mencatat angka hingga 561.657 unit.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI OTOMOTIF atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz