tirto.id - Efek rumah kaca hampir selalu dikaitkan dengan bahaya dan dampak buruk. Tidak banyak yang mengulas mengenai dampak positif dan manfaat efek rumah kaca rumah kaca.
Beberapa orang mungkin bahkan penasaran, apakah efek rumah kaca memang benar-benar ada manfaatnya bagi kehidupan?
Efek rumah kaca merupakan fenomena alam yang berperan penting dalam menjaga suhu bumi tetap stabil untuk mendukung kehidupan. Proses ini memungkinkan gas-gas seperti karbon dioksida dan uap air memerangkap panas matahari di atmosfer, sehingga menjaga suhu permukaan bumi agar tidak terlalu dingin, terutama pada malam hari.
Istilah efek rumah kaca digunakan karena panas yang terperangkap dalam atmosfer membuat kondisi di dalamnya mengalami suhu yang tinggi, layaknya yang terjadi di rumah kaca saat digunakan untuk menyemai tanaman.
Terdapat sejumlah aktivitas yang dapat menjadi sumber utama efek rumah kaca, antara lain adalah dari pembakaran bahan bakar fosil, limbah rumah tangga, limbah peternakan, penggunaan pupuk kimia, sampah plastik, gas chlorofluorocarbon, dan masih banyak lagi.
Apa Saja Dampak Positif Efek Rumah Kaca?
Efek rumah kaca yang tidak terkendali akan berujung kepada pemanasan global, suatu kondisi yang menjadi perhatian para ahli dan pegiat lingkungan.
Namun, perlu dipahami bahwa dalam kondisi yang ideal, efek rumah kaca sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di dunia. Lalu, apa saja dampak efek rumah kaca bagi kelestarian makhluk hidup?
1. Menjaga Suhu Bumi untuk Makhluk Hidup
Dampak positif efek rumah kaca yang paling utama adalah menjaga suhu bumi tetap dapat ditinggali makhluk hidup. British Geological Survey menyatakan bahwa efek rumah kaca menahan sebagaian besar panas bumi, sehingga tidak semuanya lepas ke luar angkasa.Perangkap panas yang dikenal sebagai efek rumah kaca tersebut membantu mempertahankan tingkat suhu tertentu di permukaan bumi, membuatnya layak huni bagi makhluk hidup. Berkat gas rumah kaca, bumi cukup hangat untuk menopang kehidupan, tanpanya bumi akan membeku dan kembali ke zaman es.
2. Melindungi Bumi dari Paparan Sinar UV
Dikutip laman Swamp School, gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca menghalangi radiasi matahari yang berbahaya untuk mencapai permukaan bumi.Gas-gas ini bertindak sebagai perisai yang membuat energi merusak yang tidak diinginkan memantul kembali ke angkasa.
Salah satu gas rumah kaca yang paling penting, ozon, menyerap sinar ultra violet (UV) matahari yang berbahaya sebesar 97-99%. Tanpa lapisan ozon, sinar UV akan menembus permukaan Bumi, dan paparan sinar UV dalam jangka panjang dapat merusak sel-sel hewan dan tumbuhan.
3. Menjaga Keseimbangan Air dan Karbon di Bumi
Perlukah adanya efek rumah kaca bagi bumi? Efek rumah kaca perlu ada di muka bumi untuk menyeimbangkan siklus air dan karbon di muka bumi, membuat udara lebih hangat, melindungi dari paparan sinar UV, hingga sumber bahan bakar.Namun, perlu diingat, keseimbangan hanya dapat terjadi jika efek rumah kaca berada pada tingkat yang ideal atau normal.
Efek rumah kaca disebabkan oleh sejumlah gas rumah kaca yang terakumulasi seperti dari karbon dioksida, metana, ozon, nitrogen oksida, klorofluorokarbon, dan uap air. Contohnya, karbon dioksida diperlukan oleh tanaman untuk berfotosintesis. Sementara itu, metana dapat digunakan untuk sumber bahan bakar.
Apakah Efek Rumah Kaca Dibutuhkan oleh Manusia?
Suatu hal selalu memiliki dua sisi baik atau buruk. Masyarakat luas mungkin sudah terpatri dengan efek buruk pemanasan global yang terjadi karena efek rumah kaca. Tetapi sebagian orang mungkin masih belum familiar dengan pembahasan mengenai manfaat rumah kaca.
Terkait hal itu beberapa orang mungkin memiliki sederet pertanyaan seperti apakah efek rumah kaca diperlukan? Mengapa efek rumah kaca dibutuhkan? Apa dampak positif rumah kaca? Serta sejumlah rasa ingin tahun lainnya.
Faktanya, manfaat efek rumah kaca secara alami memang dibutuhkan oleh planet bumi dan seluruh makhluk di dalamnya. Efek rumah kaca adalah proses di mana panas terperangkap di dekat permukaan bumi oleh zat yang dikenal sebagai gas rumah kaca.
Bayangkan gas-gas ini sebagai selimut bagi bumi dan membantu mempertahankan suhu yang lebih hangat daripada yang seharusnya.
Gas rumah kaca terdiri dari karbon dioksida, metana, ozon, nitrogen oksida, klorofluorokarbon, dan uap air. Uap air, yang bereaksi terhadap perubahan suhu, disebut sebagai 'umpan balik', karena ia memperkuat efek kekuatan yang awalnya menyebabkan pemanasan.
Dikutip dari laporan NASA, para ilmuwan telah menetapkan bahwa karbon dioksida memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas atmosfer bumi. Jika karbon dioksida dihilangkan, efek rumah kaca di bumi akan runtuh, dan suhu permukaan bumi akan turun secara signifikan.
Jadi, manfaat utama efek rumah kaca adalah menjaga keseimbangan ekosistem dan memungkinkan keberlangsungan hidup makhluk hidup. Tanpa efek rumah kaca, suhu bumi akan terlalu ekstrem, sehingga tidak layak untuk ditinggali.
Selain itu, efek ini juga mendukung pertumbuhan tanaman dengan mempertahankan suhu optimal yang diperlukan untuk fotosintesis. Di bidang pertanian, kondisi ini membantu meningkatkan produktivitas tanaman.
Selain itu, gas rumah kaca adalah bagian dari atmosfer bumi. Inilah sebabnya mengapa bumi sering disebut sebagai planet 'Goldilocks', kondisinya tepat, tidak terlalu panas atau terlalu dingin, sehingga memungkinkan kehidupan untuk berkembang.
Salah satu hal yang membuat bumi begitu nyaman adalah efek rumah kaca alaminya, yang mempertahankan suhu rata-rata 15°C (59°F).
Namun, pada abad terakhir, aktivitas manusia, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil yang menyebabkan pelepasan karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer, telah mengganggu keseimbangan energi Bumi.
Hal tersebut menyebabkan peningkatan karbon dioksida di atmosfer dan lautan. Tingkat karbon dioksida di atmosfer Bumi telah meningkat secara konsisten selama beberapa dekade dan memerangkap panas ekstra di dekat permukaan bumi, sehingga menyebabkan kenaikan suhu.
Namun, penting untuk menjaga efek rumah kaca dalam batas alami agar tidak berlebihan, karena peningkatan gas rumah kaca dapat menyebabkan pemanasan global dan berdampak negatif pada lingkungan. Dengan memahami manfaatnya, kita dapat lebih bijak dalam menjaga kelestarian bumi.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yulaika Ramadhani