tirto.id - Gerak kehidupan berlangsung sangat cepat setiap harinya, manusia mengikuti semua hal yang telah terstruktur pada kehidupan mereka sehari-hari, dengan ritme yang sama dan berulang-ulang tanpa henti.
Banyaknya pekerjaan dan tuntutan kebutuhan bisa menjadi salah satu pemicu munculnya stres.
Ada banyak cara yang bisa diterapkan orang-orang untuk melawan stres, satu di antaranya yang saat ini sedang tren di Eropa Utara adalah "niksen", sebuah konsep dari Belanda yang dapat diartikan "tidak melakukan apa-apa". Demikian sebagaimana dilansir Antara.
Apa itu Niksen?
Melansir Time, Niksen secara harfiah berarti "tidak melakukan apa-apa, diam, atau melakukan sesuatu tanpa ada gunanya", kata Carolien Hamming, direktur pelaksana SCR Centrum, pusat pelatihan di Belanda yang membantu klien mengelola stres dan pulih dari kejenuhan.
Berlatih niksen cukup gampang, misalnya sekadar jalan-jalan, melihat sekeliling atau mendengarkan musik "tanpa tujuan" alias tidak dilakukan untuk menjadi produktif, katanya, seperti dilansir Time beberapa waktu lalu.
Atau, hanya duduk di kursi dan melihat ke luar jendela, kata Ruut Veenhoven, seorang sosiolog dan profesor di Erasmus University Rotterdam yang mempelajari kebahagiaan.
Niksen, ujarnya, lebih ke arah membiarkan pikiran Anda berkeliaran daripada fokus pada detail dari suatu tindakan.
Apa manfaat Niksen?
Ketika tingkat stres melonjak di AS dan secara global, yang berdampak buruk bagi kesehatan seperti menyebabkan kelelahan, niksen dipandang sebagai cara positif untuk melawan stres.
Direktur pelatihan di Greater Good Science Center di University of California Eve Ekman, yang mempelajari stres dan kelelahan, melihat manfaat nyata dari mengurangi kegiatan, seperti menurunkan kecemasan, membatasi proses penuaan, dan memperkuat kemampuan tubuh melawan flu.
Manfaat lain dari niksen adalah membantu orang-orang menemukan ide-ide baru, menurut Veenhoven, yang juga direktur World Database of Happiness.
"Bahkan ketika kita 'niks' atau tidak melakukan apa-apa, otak kita masih memproses informasi dan dapat menggunakan kekuatan pemrosesan yang tersedia untuk menyelesaikan masalah yang tertunda," katanya.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2013 di Frontiers in Psychology, tentang pro dan kontra dari melamun, menunjukkan bahwa proses itu dapat membantu seseorang mendapat inspirasi untuk mencapai tujuannya, dan mendapat pencerahan apa yang mesti dilakukan untuk memenuhi tujuan di masa depan.
Bagaimana cara berlatih niksen?
Bagi banyak orang, tidak melakukan apa-apa, tak segampang yang dikira. Bahkan, bisa agak sulit untuk duduk diam dan menatap ke luar jendela.
Hamming mengatakan itu terasa "cukup menyeramkan" pada awalnya, bagi orang yang terbiasa melakukan sesuatu setiap saat.
Ia pun mendorong kliennya meluangkan beberapa menit setiap hari berlatih niksen, dan berlanjut setidaknya satu malam saja dalam seminggu untuk tidak melakukan apa-apa.
"Ini semua tentang membiarkan hidup berjalan sesuai rencananya dan membebaskan kita dari kewajiban sesaat," ujarnya.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yandri Daniel Damaledo