Menuju konten utama

Maya Angelou dan Kisah Pahit Masa Kecil Sumber Inspirasi Karyanya

Siapakah Maya Angelou yang sosoknya dijadikan Google hari ini?

Maya Angelou dan Kisah Pahit Masa Kecil Sumber Inspirasi Karyanya
Dr. Maya Angelou. FOTO/Wikipedia.

tirto.id - Puisi Maya Angelou, Still I Rise, dibacakan dan menjadi ikon Google doodle hari ini. Karya penulis dan aktivis ini dibuat ilustrasi video pendek dengan latar belakang puisi dibacakan oleh Alicia Keys, Oprah Winfrey, America Ferrera, Martina McBride, Guy Johnson dan Laverne Cox serta rekaman asli suara Maya Angelou sendiri.

Siapakah Maya Angelou yang sosoknya diabadikan Google hari ini?

Terlahir dengan nama Marguerite Annie Johnson pada 4 April 1928 di Missouri, Maya Angelou memiliki kisah hidup masa kecil yang pahit.

Saat kedua orang tuanya bercerai, Maya berserta seorang kakak laki-lakinya dititipkan pada nenek mereka selama beberapa tahun. Pada 1936, Maya masih berusia delapan tahun diperkosa oleh kekasih ibunya. Ia menceritakan kejadian itu pada adiknya yang kemudian menceritakan itu pada seluruh keluarganya. Pelaku sempat dipenjara satu hari dan dilepas pada hari keempat. Lalu ia tewas dibunuh oleh pamannya.

Akibat kematian orang itu, Maya menolak berbicara dan sulit berbicara selama lima tahun. Menurut penulis biografi Maya Angelou, Marcia Ann Gillespie dan rekannya, periode selama Maya melakukan aksi bisu ini yang menjadikannya menjadi gemar membaca buku dan karya-karya sastra dan kemampuannya mendengarkan dan mengobservasi dunia sekitarnya meningkat.

Menginjak usia 12 tahun, hidup Maya Angelou berubah setelah bertemu dengan perempuan kulit hitam berpendidikan bernama Nyonya Flowers. Perempuan inilah yang membuat Angelou mau berbicara dan sekolah lagi. Flowers juga mengajarkan pada Angelou arti penting pendidikan dan cinta akan puisi. Kisah pertemuannya dengan Flowers ia tuangkan dalam buku Mr. Flowers: A Moment of Friendship (1986).

Selepas dari sekolah menengah, Angelou—yang berusia 17 tahun saat itu—menikah dengan seorang pria kulit putih bernama Tosh Angelos. Dari pernikahan ini, Angelou melahirkan putra bernama Guy. Untuk menghidupi anaknya ia bergonta-ganti pekerjaan dari penari klub, tukang masak di restoran dan pekerja di toko mekanik.

Namun Angelou berpisah dengan sang suami. Ia kemudian melanjutkan aktivitas keseniannya dari menjadi penari hingga penyanyi. Lalu ia bertemu dengan Harlem Writer Guild dan James Baldwin. Dari kedua orang itu, Angelou belajar menulis yang mengantarkannya sebagai editor di African Review.

Pada 1960 ia kembali ke Amerika Serikat. Guru menulisnya, James Baldwin, mendorong Angelou menuliskan kisah hidupnya melalui otobiografi. Angelou menolak tawaran itu. Tapi akhirnya ia berubah pikiran dan menulis buku I Know Ehy Caged Bird Sings. Buku ini mengisahkan masa pahit Angelou di masa kecil hingga punya anak. Buku tersebut meraih nominasi Penghargaan Buku Nasional dan diajarkan di sekolah-sekolah.

Dia telah menulis beberapa buku dengan penjualan terbaik dan sebagian di antaranya berisi kejadian-kejadian yang pernah dialaminya sendiri. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain I Know Why the Caged Bird Sings(1970), Gather Together in My Name (1974), dan A Song Flung Up to Heaven (2002). Selain itu, dia adalah wanita kulit hitam pertama yang menulis scenario dan diproduksi menjadi film yaitu Georgia, Georgia (1971).

Maya Angelou adalah wanita Afrika-Amerika pertama yang diminta untuk membacakan puisi karyanya dalam inaugurasi Presiden AS Bill Clinton, tahun 1993. Puisi yang dia bacakan di Bill Clinton berjudul "On the Pulse of Morning" dan karya tersebut juga mendapat Penghargaan Grammy (Grammy Awards) pada tahun yang sama.

Angelou adalah sahabat dekat Martin Luther King Jr yang dibunuh saat ulang tahunnya pada 4 April 1968, dikutip dari Biography. Ia sempat tak merayakan ulang tahunnya sejak peristiwa itu dan tetap mengirimkan bunga ke istri Martin, Correta Scott King, lebih dari 30 tahun hingga Correta meninggal pada 2006.

Maya Angelou meninggal dunia pada 28 Mei 2014 karena kondisi kesehatannya sempat memburuk beberapa waktu sebelumnya. Ia tutup usia di usia 86 tahun meninggalkan beberapa karya yang terus dikenang hingga Google doodle memperingati ulang tahunnya hari ini.

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Humaniora
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri