Menuju konten utama

Mati Listrik Jabodetabek, Jokowi Datangi Kantor Pusat PLN Senin Ini

Jokowi bakal menyambangi kantor pusat PLN bersama dengan lima menteri terkait padamnya listrik disejumlah wilayah yang masih berlangsung hingga saat ini.

Mati Listrik Jabodetabek, Jokowi Datangi Kantor Pusat PLN Senin Ini
Ilustrasi pekerja memasang instalasi listrik di menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), ANTARA FOTO/Umarul Faruq/pras.

tirto.id - Presiden Joko Widodo akan mendatangi kantor pusat Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) pagi ini terkait listrik mati di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Jawa Barat hingga Banten.

Ia diagendakan akan tiba di kantor PLN pukul sembilan nanti.

“Iya jam 09.00 WIB,” ujar Agus Trimukti, Juru Bicara PT PLN saat dikonfirmasi reporter Tirto.

Berdasarkan informasi, Jokowi bakal menyambangi kantor pusat PLN bersama dengan lima menteri terkait padamnya listrik disejumlah wilayah yang masih berlangsung hingga saat ini.

Kabar ini pun telah terkonfirmasi dari agenda Jokowi yang disebar oleh protokoler istana kepada media.

Belum ada keterangan resmi dari PLN terkait rencana kunjungan presiden Jokowi hari ini.

Namun, seperti diketahui, hingga saat ini ternyata masih ada pemadaman listrik di sejumlah wilayah.

"Di Cipadu listrik mati lagi jam setengah tujuh, padahal malam udah nyala jam 09.30 WIB," ujar Fakri Halim.

Pemadaman ini bermula dari gangguan yang terjadi pada Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 KV Ungaran-Pemalang.

Butuh waktu lumayan lama, sekitar enam jam bagi PLN untuk memulihkan aliran listrik yang memasok sejumlah wilayah di Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Bahkan ada beberapa wilayah yang baru mendapatkan aliran listrik setelah 12 jam.

Imbas dari pemadaman listrik di sejumlah wilayah ini, mengakibatkan layanan seluler, perbankan, hingga transportasi umum mengalami gangguan.

Baca juga artikel terkait MATI LISTRIK atau tulisan lainnya dari Arbi Sumandoyo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Arbi Sumandoyo
Penulis: Arbi Sumandoyo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari