tirto.id - Materi Empat Hukum Dasar Kimia IPA Kelas 10 meliputi Hukum Kekekalan Massa, Hukum Perbandingan Tetap, Hukum Perbandingan Berganda, dan Hukum Perbandingan Volume.
Materi IPA Kelas 10 tersebut masuk ke dalam bab Stoikiometris dalam pelajaran kimia.
Materi IPA Empat Hukum Dasar Kimia dapat dipelajari peserta didik, setelah memahami ciri, jenis, dan persamaan reaksi kimia. Sebelum lebih jauh, peserta didik sebaiknya mengetahui hukum dasar ilmu kimia.
Hukum dasar ilmu kimia merupakan sumber hukum alam yang bersifat relevan dengan bidang kimia. Hukum dasar kimia telah dipelajari para ilmuwan melalui beberapa percobaan sebelum akhirnya menyampaikan dalam bentuk teori.
Bunyi Hukum Kekekalan Massa
Hukum Kekekalan Massa dikemukakan Antoine Lavoisier, seorang ilmuwan Prancis yang dikenal sebagai bapak kimia modern yang menyangkal keberadaan flogiston. Bunyi Hukum Kekekalan Massa adalah:
“Di dalam suatu sistem tertutup, massa zat-zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi”.
Bunyi Hukum Kekekalan Massa diperoleh Lavoisier setelah melakukan eksperimen menggunakan gas oksigen atau dephlogisticated, gas hasil temuan Joseph Priestley.
Lavoisier membakar merkuri cair putih menggunakan oksigen, hasilnya merkuri oksida menjadi berwarna merah. Ilmuwan tersebut juga kembali memanaskan merkuri oksidasi merah itu, dan diperoleh merkuri putih sekaligus oksigen.
Dalam eksperimen di atas, Lavoisier mendapatkan data bahwa oksigen terlibat dalam reaksi pembakar.
Kemudian massa oksigen yang diperlukan untuk membakar dan ketika terbentuk sama. Di samping itu, Lavoisier menyimpulkan bahwa zat flogiston tidak pernah ada dalam proses pembakaran.
Bunyi Hukum Perbandingan Tetap
Hukum Perbandingan Tetap dikemukakan Joseph Louis Proust, seorang kimiawan Prancis pada 1799. Bunyi Hukum Perbandingan Tetap adalah:
“Perbandingan massa dari unsur-unsur pembentuk suatu senyawa selalu tetap”.
Bunyi Hukum Perbandingan Tetap diperoleh Proust setelah melakukan eksperimen terhadap air yang massa atom hidrogen dan massa atom oksigennya diubah-ubah.
Sebagai contoh, apabila 9 gram air terurai, akan diperoleh 1 gram hidrogen dan 8 gram oksigen. Kemudian apabila 18 gram air terurai, dihasilkan 2 gram hidrogen dan 16 gram oksigen.
Begitupun apabila 2 gram hidrogen dicampur dengan 8 gram oksigen, kemudian dibakar. Eksperimen akan menghasilkan 9 gram air dan sisa hidrogen bereaksi sebesar 1 gram.
Eksperimen Proust secara sederhana menyatakan bahwa berbagai massa hidrogen dan massa oksigen yang bereaksi, memiliki perbandingan (H) 1:8 (O).
Editor: Dhita Koesno