Menuju konten utama

Makna "Bhinneka Tunggal Ika" yang Berasal dari Kitab Sutasoma

Arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berasal dari buku atau kitab Sutasoma. Berikut penjelasannya.

Makna
Bhineka Tunggal Ika. foto/Istockphoto

tirto.id - Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan atau slogan dari dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bhinneka Tunggal Ika berasal dari buku atau kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular yang memiliki arti ‘berbeda-beda tetapi tetap satu jua’.

Dilansir dari laman Kesbangpol Kota Tangerang, secara umum Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna kesatuan Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya. Berbagai macam latar belakang tersebut disatukan oleh bangsa, bendera, lagu kebangsaan, mata uang, dan bahasa yang sama.

Semboyan ini juga terdapat dalam lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Burung Garuda Pancasila yaitu di bagian pita yang dicengkram oleh kaki burung Garuda Pancasila.

Penggunaan semboyan tersebut sebagai persatuan bangsa dan wilayah negara Indonesia telah disimpulkan dalam PP No.66 Tahun 1951 dan Lembaran Negara No. II tahun 1951 yang diresmikan pada 28 November 1951.

Prinsip nasionalisme bagi bangsa Indonesia merupakan suatu sintesa yang serasi dan harmonis antara hal-hal yang bersifat lahir (materiil) dan hal-hal yang bersifat batin (idealis).

Menurut Hans Kohn, nasionalisme terbentuk atas kesamaan bahasa, ras, agama, peradaban, wilayah negara, dan kewarganegaraan. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara dengan bermacam-macam latar belakang tersebut memiliki tantangan tersendiri dalam membentuk dan mempertahankan kesatuan Indonesia.

Prinsip persatuan dan kesatuan juga terdapat dalam butir ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia”. Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan bangsa merupakan hal paling penting dalam merumuskan kemerdekaan Republik Indonesia pada masa itu.

Jauh sebelum itu, persatuan Indonesia digagas dan dimulai dari lahirnya Sumpah Pemuda pada Kongres Pemuda II di tanggal 28 Oktober 1928. Dalam kongres tersebut, para pemuda dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul dan menyepakati beberapa prinsip persatuan yang akhirnya menjadi isi dari Sumpah Pemuda, yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia.

Makna Semboyan Bhinneka Tunggal Ika bagi Bangsa Indonesia

Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, berikut ini adalah makna dan penerapan semboyan Bhinneka Tunggal Ika bagi persatuan bangsa Indonesia.

1. Sebagai Pendorong Lahirnya Nasionalisme Indonesia

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu dasar dan pendorong bagi semangat persatuan dan nasionalisme bangsa Indonesia. Kalimat sederhana ini mampu mewakili semangat persatuan Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, adat, budaya, ras, agama, dan kebudayaan.

2. Sebagai Motivasi untuk Indonesia yang Lebih Maju

Setelah merdeka, tentu seluruh warga negara Indonesia perlu berperan dalam mempertahankan kesatuan dan memajukan Indonesia dari berbagai aspek. Hal-hal sederhana namun penting yang bisa dilakukan dari semangat persatuan ini adalah dengan hidup saling menghargai antar masyarakat tanpa memandang suku, agama, adat, warna kulit, dan lain sebagainya. Selain itu juga dengan membangun sikap gotong royong dan solidaritas antar masyarakat.

3. Benteng Persatuan Indonesia di Era Globalisasi

Di era globalisasi dan westernisasi seperti sekarang ini, budaya dari luar bisa dengan mudahnya masuk dan berasimilasi dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan semboyan dan semangat persatuan ini, masyarakat Indonesia bisa tetap mengingat dan menjaga identitas kebangsaan di mana semua perbedaan dalam bangsa Indonesia justru menjadi ciri khas utama.

Baca juga artikel terkait KITAB SUTASOMA atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yulaika Ramadhani