Menuju konten utama
Kasus Korupsi Kepala Daerah

Mahfud MD Mengaku Tahu Besaran Uang Makan Pendukung Lukas Enembe

Mahfud MD mengaku sudah punya laporan besaran uang makan yang disalurkan ke orang-orang yang menjadi 'pengawal' Lukas Enembe.

Mahfud MD Mengaku Tahu Besaran Uang Makan Pendukung Lukas Enembe
Menko Polhukam Mahfud MD (tengah) didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kedua kanan), Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kedua kiri), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar (kiri) dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono memberikan keterangan pers usai menggelar rapat lintas sektor terkait Pulau Widi di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (14/12/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

tirto.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengaku pemerintah terus memonitor kelompok Gubernur Papua, Lukas Enembe sebelum KPK menangkapnya. Mahfud bahkan menyebut sudah punya laporan besaran uang makan yang disalurkan kepada orang-orang yang menjadi 'pengawal' Enembe.

Dalam konferensi pers di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023), Mahfud MD mengakui bahwa pemerintah meningkatkan keamanan usai penangkapan Lukas Enembe. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi pemerintah menjaga keamanan.

“Kami tahu lah Lukas [Enembe] tuh pendukungnya berapa, hari pertama dia beli nasi bungkus misal ya Rp5 ribu, besok turun Rp3 ribu, terakhir tinggal 60 ini, sekarang sudah tidak ada orang yang jaga di sana,” kata Mahfud MD.

“Kami tahu. Masa kita tidak tahu yang begitu? Makanya terus dihitung cara menangkapnya gimana. Gampang, kan, nangkapnya?" kata Mahfud MD.

Mahfud MD mengklaim, pihaknya bahkan mengantongi catatan keuangan Lukas Enembe. Ia mengaku ada catatan besaran makanan yang dibeli Lukas Enembe setiap hari sehingga memudahkan penangkapan.

“Kami punya juga catatan dari catering untuk makanan yang suka duduk-duduk di depan rumah itu, sehari turun, sehari turun, kami menghitung tiap hari ada catatannya sehingga nangkapnya lebih gampang,” kata dia.

Mahfud menambahkan bahwa kemungkinan pelaku di luar Lukas Enembe masih mungkin terjadi. Ia beralasan, kasus korupsi rerata tidak sendiri. Ia tidak memungkiri penangkapan bisa menyasar pihak yang mengontrol keuangan.

“Bisa macam-macam, sekarang kan baru 2 yang ditahan 2 hari. Sebelumnya, kemudian sekarang Lukas, mungkin saja siapa yang simpan uangnya, siapa yang kendalikan dana misalnya, misalnya dana APBD dan sebagainya,” kata Mahfud.

Baca juga artikel terkait KASUS LUKAS ENEMBE atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz