Menuju konten utama

Mahal, Terkenal, dan Ternyata Gagal

Mereka datang dengan nama tenar dan banderol besar, bahkan beberapa di antaranya memecahkan rekor pemain termahal sedunia. Tapi, tidak semua sesuai harapan. Ada yang memang berhasil, tapi banyak pula yang gagal!

Mahal, Terkenal, dan Ternyata Gagal
Manchester United menjadi salah satu klub Premier League yang sering melakukan blunder dalam transfer pemain. (Foto/Reuters/Jason Cairnduff)

tirto.id - Premier League 2016/2017 belum juga kelar setengah putaran, namun Paul Pogba sudah menjadi sorotan. Titel pemain termahal sejagat memang membuatnya jadi sasaran kecaman. Baru 2 gol di liga yang sejauh ini tentunya belum sepadan dengan dana besar yang telah digelontorkan Manchester United (MU) untuk mengangkutnya kembali ke Old Trafford.

The Red Devils membawa pulang Pogba dari Juventus—yang dulu memungutnya gratis usai dibuang MU—dengan tebusan sangat besar, mencapai 105 juta euro atau setara dengan Rp1,7 triliun. Tapi, penampilan gelandang Perancis berusia 23 tahun ini di skuad besutan Jose Mourinho masih jauh dari memuaskan.

Cobaan untuk Pogba

Hingga pekan ke-12, aksi Pogba masih naik-turun. Selain 2 gol itu—ditambah 2 gol lain di Europa League—yang telah dilakukannya selama 990 menit di Premier League adalah: 38 kali tembakan (7 mengarah ke gawang) dengan akurasi 18 persen, 18 kali umpan silang dengan akurasi 11 persen, 871 operan tanpa sekalipun menghasilkan assist, ditambah 56 umpan panjang.

Sedikit pembanding, lihat statistik N’Golo Kante. Sama-sama gelandang dari Perancis dengan 2 gol sementara musim ini, catatannya selama 1.080 menit di Chelsea adalah: 35 kali tembakan (7 mengarah ke gawang) dengan akurasi 20 persen, 18 kali umpan silang dengan akurasi 28 persen, serta 2.266 operan yang menghasilkan 4 assist, ditambah 118 umpan panjang.

Sekilas, tidak jauh berbeda torehan keduanya meskipun Kante dalam beberapa hal lebih unggul dari catatan Pogba. Namun, lagi-lagi, yang dipersoalkan adalah soal nilai transfer. Chelsea menebus Kante dari Leicester City hanya dengan mahar 38 juta euro atau hampir 3 kali lebih murah ketimbang harga beli Pogba.

Tuntutan, tekanan, bahkan bullying memang menjadi cobaan untuk Pogba saat ini, dan itu adalah risiko pekerjaan, apalagi menyandang beban sebagai pesepakbola termahal sedunia. Sesama pendatang baru di Old Trafford, Zlatan Ibrahimovic, pun memberikan pembelaan untuk rekannya itu:

“Tekanan terhadapnya cukup besar, tapi dia telah bekerja keras. Dia datang dengan harga tinggi dan orang-orang mengharapkan sihirnya dalam waktu yang cepat,” kata Ibra kepada Soccerway.

Ibrahimovic sendiri pernah mengalami kondisi serupa beberapa tahun silam. Datang ke Barcelona dengan banderol hampir menembus angka 70 juta euro setelah bergelimang kejayaan di Italia bareng Inter Milan, bomber Swedia ini tidak bahagia di tanah rantau Catalonia.

Ibra memang tak bisa disebut gagal di Barcelona. Sepanjang musim 2009/2010, ia membukukan 21 gol dalam 45 laga di semua ajang yang diikuti Barcelona. Tidak buruk jika dibandingkan dengan musim terakhirnya di Inter dengan torehan 29 gol dari 47 pertandingan.

Tapi, situasi yang kurang kondusif di Barcelona karena tak akur dengan Pep Guardiola saat itu membuat aksi Ibra kurang maksimal. Buktinya, selepas dari Barca, ia lebih bertaji di AC Milan dan Paris Saint Germain (PSG). Bahkan, tuah Ibra belum pudar pada usia 35 tahun saat ini, di mana ia kini berseragam Manchester United.

Mampet di United

Ngomong-ngomong soal Manchester United, klub legendaris Inggris ini memang kerap bikin blunder dalam hal transfer pemain. Selain Pogba, Henrikh Mkhitaryan dari Borussia Dortmund juga belum menunjukkan penampilan yang pantas dengan harga 42 juta euro.

Belum lama tiba, gelandang Armenia ini sudah cedera, dan kini baru mengemas 4 laga di Premier League dengan rincian 1 kali starter dan 3 kali sebagai pemain pengganti. Durasi 105 menit dalam 4 pertandingan itu, Mkhitaryan belum memberikan kontribusi yang berarti.

Jika dirunut mundur, cukup banyak pemain kondang atau sempat digadang-gadang sebagai calon bintang, yang didatangkan Manchester United dengan harga mahal namun hasilnya tidak atau belum seperti yang diharapkan, seperti Anthony Martial (50 juta euro), Memphis Depay (34 juta euro), dan Bastian Schweinsteiger (9 juta euro).

Juga transfer gagal di era-era lalu semisal Angel Di Maria (75 juta euro), Owen Hargreaves (20 juta euro), Wilfried Zaha (12 juta euro), Bebe (9 juta euro), Diego Forlan (8 juta euro), Kleberson (7,6 juta euro), bahkan pemain pinjaman Radamel Falcao (7 juta euro).

Itu belum termasuk deretan transfer zonk MU dengan harga antara 1-5 juta euro macam pembelian Mame Biram Diouf, Eric Djemba Djemba, David Bellion, Chris Eagles, Dong Fangzhou, Massimo Taibi, dan seterusnya.

Yang barangkali masih sulit dilupakan adalah Juan Sebastian Veron yang diboyong dari Lazio pada 2000/2001 dengan tebusan 28 juta poundsterling atau sekitar 33 juta euro alias kurang lebih Rp471 miliar yang merupakan rekor transfer termahal Liga Inggris kala itu.

Bergelimang kejayaan di Italia bersama Parma dan Lazio, performa gelandang plontos andalan Argentina itu justru melorot di Old Trafford kendati menjadi bagian skuad juara MU musim 2002/2003. Nasib jelek Veron di Premier League berlanjut kala ia pindah ke Chelsea di musim berikutnya.

Infografik Pemain Mahal Tapi Gagal

Liga Royal Paling Sial

Tak hanya MU, klub-klub mapan Inggris lainnya macam Chelsea, Liverpool, maupun Manchester City pun pernah melakukan blunder transfer. Untuk The Blues, setidaknya ada 4 contoh yang paling menohok, yakni Andriy Shevchenko, Hernan Crespo, Fernando Torres, dan Radamel Falcao yang dikenal sebagai mesin gol kelas wahid, sebelum datang ke Stamford Bridge.

Shevchenko adalah penghasil 124 gol di Dynamo Kyiv dan 175 gol di AC Milan serta bomber paling dipuja dalam sepanjang sejarah sepakbola Ukraina. Di Chelsea? Harga 75 juta euro hanya sanggup dibayarnya dengan 22 gol selama musim 2009/2010.

Sebelumnya, Crespo pun begitu. Mantan pemain termahal dunia ini telah mencetak 312 di sepanjang kariernya, baik di klub maupun tim nasional Argentina. Dari 312 gol itu, hanya 25 gol yang bisa dibuatnya untuk Chelsea usai didatangkan dari Inter Milan pada 2003 dengan mahar 19 juta euro. Torres dan Falcao? Sama saja!

Nasib serupa juga dialami Liverpool terkait pembelian Christian Benteke, Andy Carroll, Robbie Keane, Lazar Markovic, Mario Balotelli, Mamadou Sakho, Fabio Borini, Raul Meireles, Alberto Moreno, El Hadji Diouf, juga Alberto Aquilani, yang harganya di atas 10 juta euro namun tidak banyak memberikan efek positif bagi The Reds.

Pun demikian halnya dengan Manchester City. Semisal transfer Robinho, Roque Santa Cruz, Wayne Bridge, Jack Rodwell, dengan harga selangit, hingga Eliaquim Mangala yang kini terdepak dari skuad Pep Guardiola.

Tanpa maksud mengabaikan transfer gagal yang dialami oleh klub-klub mapan dari negara Eropa lainnya, tapi Premier League menjadi sorotan karena memang dikenal paling loyal, terutama dalam 2 dekade terakhir. Dan Pogba menjadi contoh terbaru betapa glamour-nya klub-klub utama dari pusat peradaban Britania.

Baca juga artikel terkait SEPAKBOLA DUNIA atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Olahraga
Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Zen RS