tirto.id - Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri (LTMPT), Mochammad Ashari menjelaskan alasan mengapa sekolah Paket C tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022.
Berbeda pada saat 2021, sistem Sekolah Paket C atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) masih bisa mengikuti pendaftaran SNMPTN. Pada 2021, sebanyak 144 peserta yang mendaftar SNMPTN.
Ashari mengatakan alasan Sekolah Paket C tidak bisa mengikuti SNMPTN 2022 karena tak setara dengan sekolah umum lain.
"Sistem belajar [Paket C] tidak setara dengan yang lain, karena SNMPTN basisnya adalah prestasi, maka untuk tahun ini tidak masuk dalam peserta," kata Ashari di Kemendikbudristek, Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Pada waktu yang sama, Direktur Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo Widyobroto mengklaim sebelum menentukan Sekolah Paket C tak bisa ikut SNMPTN, pihaknya telah berkoordinasi dengan Paguyuban PKBM se-Indonesia dan Pendidikan Luar Biasa.
Kendati demikian, dia mengatakan sekolah Paket C masih bisa mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN).
Selain itu, Sekolah Paket C juga diperbolehkan mengikuti Tes Ujian Mandiri di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
"Tahun ini Paket C tidak diizinkan daftar SNMPTN, tapi SBMPTN dan Mandiri tidak masalah," kata Budi.
LTMPT melaporkan ada 120.643 peserta yang diterima SNMPTN 2022. Angka tersebut telah diseleksi dari jumlah peserta yang mendaftar SNMPTN 2022 yakni sebanyak 612.049 orang. Pada 2022 ini sebanyak 125 PTN membuka jalur SNMPTN.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Fahreza Rizky