tirto.id - Lirik lagu "Alamak" Rizky Febian feat. Adrian Khalif—baru-baru ini viral di media sosial dan menjadi sound yang sering dipakai di TikTok. Kutipan bait seperti “Kalau ada sembilan nyawa, mau samamu saja semuanya” menjadi bahan perbincangan banyak netizen. Apa makna di balik lirik ini?
Awalnya, Rizky Febian melalui akun instagramnya, mengirim postingan sang istri, Mahalini, yang sedang menggendong anaak mereka, Selina pada Sabtu (27/9) lalu. Dalam caption, Rizky Febian menulis, "Mau sama selina ✅ Mau sama ibunyaa ✅"
Dalam postingan tersebut, Rizky Febian mendendangkan bagian "Kalau ada sembilan nyawa Mau samamu saja semuanya Ini dada isinya kamu semua Alamak, ini kah jatuh cinta?". Namun, sang penyanyi mengubah liriknya menjadi "Kalau ada sembilan nyawa Mau sama Selinaa saja semuanya Ini dada isinya Selina ... semua Alamak, ini kah jatuh cinta?"
Postingan tersebut hingga Senin (29/8) ini sudah mendapatkan lebih dari 516.872 likes. Komentar netizen pun positif, termasuk yang mengaku lebih hafal lirik "Alamak" versi yang didendangkan Rizky Febian daripada lirik lagu aslinya.
Lirik “Alamak” Rizky Febian yang Viral di Medsos
Lagu "Alamak" yang merupakan kolaborasi antara Rizky Febian dan Adrian Khalif memiliki banyak faktor sehingga jadi viral. Lagu ini dikemas dalam genre pop romantis yang ringan dan mudah dicerna. Liriknya pun sederhana, romantis, sekaligus menyimpan kejujuran emosi dalam baris demi barisnya. Judulnya, "Alamak", tidak kalah menarik.
Berikut ini lirik lagu "Alamak" yang ramai diperbincangkan netizen.
"Alamak"
Penyanyi: Rizky Febian feat Adrian Khalif
Ulah siapa yang bisa buat ku begini
Gila, ini bahagia apa menderita
Langit lagi bagus – bagusnya
Tapi bagiku biasa saja
Dia buatku terkesima
Menyapamu tak berani, menciummu apalagi
Mata, pundak, lutut kaki gemetar kuberdiri
Kalau sampai ku miliki
Tak mau ku tidur lagi
Alamat malah nanti kau pergi
Kalau ada sembilan nyawa
Mau samamu saja semuanya
Ini dada isinya kamu semua
Alamak, ini kah jatuh cinta?
Apa kamu sayang?
Apa khayalan, cubit aku sekarang
Buat mabuk kepayang, seketika pingsan mana nafas buatan
Can i see you for a minute? Boleh aku visit
See your mom and dad aku pamit
Kalau memang naga-naganya kau berkenan
Ku berangkat sekarang
Menyapa mu tak berani, menciummu apalagi
Mata, pundak, lutut kaki, gemetar ku berdiri
Kalau sampai ku miliki
Tak mau ku tidur lagi
Alamat malah nanti kau pergi
Kalau ada sembilan nyawa
Mau samamu saja semuanya
Ini dada isinya kamu semua
Alamak, ini kah jatuh cinta?
Minimal kau bilang
Bila kau tak sayang
Biar ku tahan perasaan
Jadi berhenti kau menatap
Karena ku tak kuat, tak kuat berharap
Kalau ada sembilan nyawa
Mau samamu saja semuanya
Ini dada isinya kamu semua
Alamak, ini kah jatuh cinta?
Makna Lirik “Alamak” Kisah Cinta yang Seperti Apa?
Lirik lagu "Alamak"dibuka dengan baris “Ulah siapa yang bisa buat ku begini …" hingga baris "Dia buatku terkesima” menandakan seseorang (aku lirik) yang terkejut dengan kekuatan emosinya sendiri ketika melihat sang kekasih Perasaan ini hadir tiba-tiba, tanpa sengaja. Bahkan, langit yang sedang indah, kalah dari sosok sang kekasih, hingga aku lirik tidak bisa membedakan apakah hendak bahagia atau menderita.
Berikutnya, dalam bait “Menyapamu tak berani, mencium mu apalagi … " hingga "Kalau sampai ku miliki, tak mau ku tidur lagi”, tersirat keinginan kuat aku lirik untuk memiliki sang kekasih. Bukan sekadar sekilas asmara, melainkan impian menyatu, menjadi bagian dari kehidupan. Di sisi lain, demikian luar biasanya sang kekasih ini, hingga menimbulkan keraguan, “alamat malah nanti kau pergi”. Ini menunjukkan aku lirik takut kehilangan.
Bagian “Kalau ada, sembilan nyawa, mau samamu saja semuanya” bisa diartikan sebagai cara hiperbolik menyatakan kesiapan untuk melakukan apa pun demi cinta. “Sembilan nyawa” di sini bukan makna literal, melainkan simbol intensitas dan pengorbanan. Frase ini menciptakan suasana dramatis sekaligus puitis: aku lirik yang ingin memaksimalkan semua kesempatan—bahkan “nyawa-nyawa”—hanya untuk bersama sang kekasih yang dicintainya.
Kekuatan lirik lagu "Alamak" ini ada di kombinasi antara ekspresi emosional yang jujur, bahasa yang mudah dipahami, dan bait-bait yang resonan. Frasa seperti “Kalau ada sembilan nyawa … ini dada, isinya kamu semua” menyulut reaksi emosional—mengundang siapa pun yang pernah jatuh cinta untuk merasakan kembali detak yang sama.
Lirik ini mengajak pendengar untuk meresapi lagu tersebut, bukan sekadar menyanyi ulang. Kita bisa melihatnya sebagai kisah cinta yang ingin dipunya, sekaligus takut ditinggalkan, atau kisah cinta yang sejati, ketika kekhawatiran dan keberanian seiring-sejalan, berdampingan.
Editor: Iswara N Raditya
Masuk tirto.id

































