tirto.id - Pemerintah resmi menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yaitu Menteri Agama (Menag), Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) terkait libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Adha 2023.
Berdasarkan SKB 3 Menteri yang ditandatangani pada hari Jumat (16/6/2023) kemarin, Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari Kamis, 29 Juni 2023 yang akan datang. Sementara itu, cuti bersama ditetapkan jatuh pada hari Rabu dan Jumat yaitu tanggal 28 dan 30 Juni 2023.
Pemerintah telah merevisi cuti bersama 2023 sehingga lampiran dalam SKB 3 Menteri Nomor 1066 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023. Di mana pengumuman tersebut berlaku mulai tanggal penetapan.
Adapun alasan penting dilakukannya revisi tersebut adalah untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi serta pariwisata. Selain itu, juga karena bertepatan dengan momen liburan sekolah setelah ujian dan kelulusan.
Dengan begitu, dapat memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berlibur dan menghabiskan waktu bersama keluarga dengan memanfaatkan hari libur dan cuti bersama Hari Raya Idul Adha 2023.
Sejarah Hari Raya Idul Adha
Melansir laman NU Online, saat Hari Raya Idul Adha, umat muslim akan merayakannya dengan cara menyembelih hewan kurban. Lalu dagingnya akan diberikan pada masyarakat. Hal untuk mendekatkan diri dan memperoleh ridha Allah SWT.
Adapun kata “kurban” sendiri berasal dari bahasa Arab yakni qaruba (qaf, ra’, dan ba’) yang maknanya adalah dekat. Di mana dengan diberi akhiran –an, maka artinya menjadi lebih dekat atau sangat dekat. Oleh karena itu, hewan yang disembelih oleh umat muslim bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hari Raya yang juga sering disebut sebagai Hari Raya Kurban ini diperingati berdasarkan kisah sejarah dari Nabi Ibrahim as. Hal itu telah tertulis dalam kitab suci Al-Qur’an yaitu surat ash-Shaffat ayat 99 - 111. Walaupun sebenarnya praktik dari berkurban telah dilakukan oleh anak lelaki Nabi Adam as yaitu Qabil dan Habil.
Diceritakan bahwa Nabi Ibrahim as mendapatkan perintah dari Allah SWT supaya putra tercintanya yaitu Nabi Ismail as dikorbankan. Dia menerima perintah tersebut lewat mimpi berulang kali.
Lalu Nabi Ibrahim as memberitahukan hal itu kepada Nabi Ismail as. Setan pun terus menggoda dan mencoba menghentikan mereka untuk melakukan perintah Allah SWT tersebut.
Kemudian Nabi Ibrahim as menghalau setan dengan cara melemparnya dengan batu kecil. Namun, pisau tersebut ternyata tidak melukai leher Nabi Ismail as saat disembelih. Lalu Allah SWT menurunkan seekor hewan untuk menggantikan Nabi Ismail as.
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Alexander Haryanto