Menuju konten utama

Kunci Utama Cegah COVID-19: Disiplin 3M, 3T, dan Vaksinasi

Kunci utama untuk mencegah penularan virus COVID-19 di masa pandemi ini setidaknya ada tiga, yaitu menerapkan disiplin 3M dan 3T serta vaksinasi.

Kunci Utama Cegah COVID-19: Disiplin 3M, 3T, dan Vaksinasi
Warga melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/3/2020). ANTARA FOTO/Moch Asim/hp.

tirto.id - Kunci utama untuk mencegah penularan virus COVID-19 di masa pandemi corona ini setidaknya ada tiga, yaitu menerapkan disiplin 3M dan 3T serta vaksin yang nantinya bakal tersedia. Setelah program vaksinasi dijalankan oleh pemerintah, penerapan disiplin 3M dan 3T tetap tidak boleh ditinggalkan.

Perilaku disiplin 3M yang sebaiknya secara konsisten dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus COVID-19 adalah memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Selain 3M, upaya menekan penyebaran COVID-19 juga diterapkan dengan 3T, yaitu testing, tracing, dan treatment. Aksi 3T hendaknya dilakukan oleh otoritas terkait untuk melakukan pengujian, pelacakan, kemudian tindakan pengobatan atau perawatan kepada orang yang terpapar COVID-19.

Mantan Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Akmal Taher, seperti dikutip dari Antara, merekomendasikan penerapan 3T di samping tetap melakukan perilaku disiplin 3M.

Menurut dokter yang juga pakar kesehatan ini, 3T diterapkan sebagai tindakan “jemput bola” untuk menguji dan melacak mereka yang positif sebelum dilakukan upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan pasien hingga sembuh.

Ada Vaksin, Tetap Lakukan 3M dan 3T

Pemerintah terus mengupayakan ketersediaan vaksin dalam upaya mengakhiri pandemi COVID-19 meskipun masih harus melalui berbagai tahapan dan proses yang tentunya memerlukan waktu.

“Upaya lain yang tengah dilakukan pemerintah untuk menekan penularan COVID-19 adalah mewujudkan program vaksin untuk rakyat,” kata dr. Reisa Broto Asmoro, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19.

Kendati vaksin sudah tersedia nantinya, namun penerapan 3M harus tetap dilakukan. “Meskipun vaksin akan datang, kita harus tetap disiplin menerapkan 3M. Mari kita praktikkan 3M tersebut sebagai satu-kesatuan karena 3M ini satu paket,” pesan Dokter Reisa.

Hal senada dikatakan anggota Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K)., Msi. COVID-19 adalah penyakit yang berbahaya dan telah mengakibatkan banyak korban, termasuk para tenaga medis.

“Pemerintah telah berupaya maksimal dengan melakukan 3T dan mengedukasi masyarakat agar patuh terhadap 3M, tapi hingga November, sekitar 160 dokter meninggal dan sekitar 130 perawat atau paramedis juga meninggal. Mereka berjuang untuk mengobati yang terlanjur sakit tadi,” tutur Prof. Soedjatmiko, dilansir laman resmi Satgas COVID-19.

“Ayo kita cegah COVID-19 dengan 3M dan 3T, tapi harus ditambah dengan vaksinasi yang memiliki cakupan 70%, maka diharapkan penularan akan terhambat, pandemi melambat, dan ekonomi akan meningkat,” tandasnya.

___________________________

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH