Menuju konten utama

Kumpulan 23 Quotes Hari Pahlawan 2022 untuk Ucapan Selamat

Kumpulan quotes dan teks pesan-pesan pahlawan dari Bung Tomo, Soekarno, hingga Jenderal Sudirman untuk ucapan selamat Hari Pahlawan 2022.

Kumpulan 23 Quotes Hari Pahlawan 2022 untuk Ucapan Selamat
Ilustrasi Pahlawan

tirto.id - Kumpulan quotes dan teks pesan-pesan pahlawan yang pernah disampaikan oleh Bung Tomo, Soekarno, Jenderal Sudirman hingga KI Hajar Dewantara mempunyai makna perjuangan yang tinggi, cocok untuk digunakan dalam menyampaikan ucapan selamat Hari Pahlawan Nasional.

Quotes atau pesan perjuangan dari para pahlawan Indonesia bisa menjadi pemecut semangat dalam peringatan Hari Pahlawan 2022.

Tanggal 10 November diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.

Pertempuran di Surabaya ini terjadi pada tanggal 10 November 1945. Tak hanya itu, pertempuran Surabaya juga menjadi salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia

Hari Pahlawan memiliki latar belakang sejarah yang amat mendalam bagi perjuangan bangsa dan rakyat Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan.

Quotes Hari Pahlawan Nasional dan Teks Pesan dari Para Pahlawan Nasional

Berikut ini adalah beberapa quotes pesan perjuangan dari para pahlawan Indonesia yang cocok digunakan untuk memperingati Hari Pahalwan.

1. “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Ir. Soekarno

2. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Ir. Soekarno Hari Pahlawan 10 November 1961)

3. “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka." (Pidato Ir. Soekarno di HUT Proklamasi 1963)

4. “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal 16. namanya, tetapi sematamata untuk membela cita-cita." Moh Hatta

5. “Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.” Moh Hatta

6.“Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya."

(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah)

7. "Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku.”

(Silas Papare Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat/Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI)

8. “Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama.“ Teuku Nyak Arif

(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera).

9. “Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai.”

(Surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang)

10. “Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi." Supriyadi

(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang).

11.“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”. R.A. Kartini

12. “Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”. Jenderal Sudirman

(Disampaikan pada jam Yogyakarta dan jam terakhir sebelum jatuhnya Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).

13. “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan tetapi benarbenar didukung oleh kekuatan omong kosong, kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri." Moh Yamin

(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, 28 di mana ia menjabat sebagai sekretaris).

14. "Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.” Bung Tomo

(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris d i Surabaya bulan November 1945)

15. “Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya." Pesan Pahlawan Nasional Prof. DR. R. Soeharso

(Pernyataan sebagai seorang nasionalis dan patriot)

16. “Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi.“ Supriyadi

(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang)

17. “Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang.“ Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis

(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad dan sebagai wakil SI)

18. Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki)

Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan)

Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab)

Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyawa/Mangkunegara I

(Merupakan prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I)

19. “Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimurapattimurammuda akan bangkit.” Pesan Pahlawan Nasional Pattimura

(Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).

20. “Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan.”

(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)

21. “Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”

(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)

22. Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh)

Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat)

Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)

(Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 dan hingga kini masih dipakai dalam dunia pendidikan)

23. “Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai” I Gusti Ngurah Rai

(Surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang).

Baca juga artikel terkait HARI PAHLAWAN atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yantina Debora