Menuju konten utama
Libur Natal 2019

Kue-Kue Khas Natal: Panettone, Roti Basil, Hingga Galette Des Rois

Berikut adalah kue dan roti khas Natal dari berbagai negara

Kue-Kue Khas Natal: Panettone, Roti Basil, Hingga Galette Des Rois
Ilustrasi Pohon Natal. foto/istockphoto

tirto.id - Dalam perayaan Natal, selalu ada hidangan khas yang hadir. Biasanya kue-kue dan roti selalu hadir turut menghangatkan suasana Natal bersama keluarga di antaranya adalah Panettone dari Italia, vasilopita dari Yunani, dan Galette des rois dari Prancis. Berikut adalah kue dan roti khas Natal dari berbagai negara.

1. Panettone

Panettone merupakan hidangan khas Natal dari Italia. Paolo Gatto dari PaRi Pasticceria di Sydney mengungkapkan untuk membuat Panettone yang enak dan bagus diperlukan waktu kurang lebih 36 jam.

Masyarakat Italia menyajikan Panettone sejak minggu pertama Desember hingga Januari. Roti tersebut enak dimakan baik sarapan atau malam hari.

Infografik SC Kue Natal Khas Eropa

Infografik SC Kue Natal Khas Eropa. tirto.id/Sabit

2. Vasilopita atau roti manis basil

Kue ini merupakan tradisi penting dari Gereja Ortodoks Yunani dan bagian dari perayaan keluarga. Kue ini memiliki rasa jeruk dan vanilla yang khas.

Kue ini berasal dari Yunani untuk memulai setiap awal tahun. “Ketika vasilopita dibuat, sebuah koin dimasukkan ke dalamnya. Bumbu manis ditambahkan ke roti yang melambangkan kegembiraan hidup dan harapan bahwa Tahun Baru akan dipenuhi dengan hal manis, seperti kebebasan, kesehatan, dan kebahagiaan,” ungkap Aki Daikos, pemilik toko roti Yunani Alevri di Sydney, Australia dilansir dari Antara.

Vasilopita merupakan kue tradisional dari Yunani, yang hanya ada saat tahun baru. Citarasa yang lembut dan manis menjadi lambang manisnya hidup, kebebasan, kesehatan, dan kebahagiaan. Uniknya, sebuah koin diselipkan di dalam kue, dan anggota keluarga yang mendapatkannya, diyakini akan mendapat berkah keberuntungan sepanjang tahun.

3. Galette des rois

Kue ini berasal dari Paris dan biasanya dikonsumsi pada hari ke-12 Natal atau Epiphany yang biasanya jatuh pada 6 januari.

“Tradisinya, orang yang mendapat ‘feve’ adalah raja dan mendapat mahkota. Di Prancis menjadi raja bukanlah perkara baik atau buruk, tetapi hanya semacam perayaan. Semua orang di Prancis menyukai kue ini,” ungkap Chef Guillaume Brahmini dilansir dari Antara.

Baca juga artikel terkait PERAYAAN NATAL 2019 atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani