Menuju konten utama

Korban Tewas Gempa Lombok per 15 Agustus Bertambah Jadi 460 Orang

Jumlah korban meninggal akibat gempa paling banyak terdapat di Lombok Utara.

Korban Tewas Gempa Lombok per 15 Agustus Bertambah Jadi 460 Orang
Tim SAR mencari korban gempa yang tertimbun longsor di Dusun Dompo Indah, Desa Selengen, Lombok Utara, NTB, Sabtu (11/8/2018). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, jumlah korban meninggal akibat gempa yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah jadi 460 orang per Rabu (15/8/2018). Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, bertambahnya jumlah dampak disebabkan laporan pendataan yang makin lancar.

"Jumlah korban jiwa ini masih bisa bertambah mengingat Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian korban tertimbun longsor di Dusun Dompu Kecamatan Kayangan, Lombok Utara yang diduga ada 4 orang tertimbun longsor," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Rabu (15/8/2018).

Selain di Dusun Dompu, tim SAR juga mengevakuasi korban di Dusun Busur Timur Desa Rempek Kecamatan Gangga, Lombok Utara yang diduga masih ada satu orang tertimbun reruntuhan bangunan, dan beberapa laporan dari masyarakat.

Korban meninggal tersebar di sejumlah wilayah, dengan rincian di Kabupaten Lombok Utara 396 orang, Lombok Barat 39 orang, Lombok Timur 12 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Denpasar 2 orang. Sementara jumlah korban luka-luka tercatat 7.773 orang, dengan rincian 959 orang luka berat dan rawat inap dan 6.774 orang luka ringan atau rawat jalan.

Jumlah pengungsi per 15 Agustus tercatat sebanyak 417.529 orang di ribuan titik pengungsian. Dari jumlah tersebut, pengungsi laki-laki sebanyak 187.889 orang dan pengungsi perempuan sebanyak 229.640 orang. Pengungsi masih memerlukan bantuan mengingat belum semua distribusi bantuan lancar dan merata. Selain itu, diperkirakan mereka masih cukup lama akan berada di pengungsian sambil menunggu perbaikan rumah.

Sementara itu, pendataan sementara kerusakan rumah hingga saat ini terdapat 71.962 unit rumah rusak dimana 32.016 rusak berat, 3.173 rusak sedang, dan 36.773 rusak ringan. Kerusakan fisik lainnya, terdapat 671 unit fasilitas pendidikan rusak, 52 unit fasilitas kesehatan, 128 unit fasilitas peribadatan, 20 unit perkantoran, 6 unit jembatan, serta jalan-jalan rusak dan ambles.

Tim dari Kedeputian Rehabiitasi dan Rekontruksi BNPB masih melakukan hitung cepat dampak gempa. Dengan menggunakan basis data per (13/8/2018), kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai Rp7,45 triliun.

"Angka ini masih akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data dampak kerusakan yang masuk ke Posko. BNPB juga akan menghitung berapa besar kebutuhan yang diperlukan untuk pemulihan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana," ujar Sutopo.

Baca juga artikel terkait GEMPA LOMBOK atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra