tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau RSUD Tanjung yang berada di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Selasa (14/8/2018) pagi. Hal tersebut dilakukan Jokowi pada hari ke dua kunjungannya ke NTB.
Setelah meninjau RSUD Tanjung, Presiden Jokowi dan rombongan melanjutkan perjalanannya menuju halaman Polsek Pamenang, Lombok Utara, dengan berkendara mobil.
Selain RSUD Tanjung, Jokowi juga meninjau bangunan Pasar Tanjung yang rusak terkena gempa. Presiden langsung menginstruksikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk segera melakukan perbaikan.
“Kami akan mulai perbaikan minggu ini,” jawab langsung Basuki sebagaimana dikutip laman setkab.go.id.
Data sementara milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (12/8/2018) menyebut, gempa Lombok telah mengakibatkan kerusakan pada gedung milik 606 sekolah di NTB. Sekitar 3.051 ruang kelas di ratusan sekolah itu mengalami kerusakan, 1.460 di antaranya rusak berat.
Kerusakan juga dialami puluhan ribu rumah di NTB. Data yang dihimpun BNPB menyebut, sebanyak 67.875 unit rumah di NTB rusak akibat gempa. Namun, detail jumlah rumah yang rusak berat, sedang dan ringan belum diumumkan.
Dalam kunjungannya ke tempat yang rusak terkena dampak gempa Lombok tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi.
Berdasarkan data BNPB, hingga Senin (13/8/2018), gempa telah menyebabkan 436 orang meninggal dunia. Sebagian besar korban meninggal, menurut BNPB, akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa.
Ada pun sebaran korban meninggal dunia adalah di Kabupaten Lombok Utara 374 orang, Lombok Barat 37 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 12 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Lombok 2 orang.
BNPB juga merilis data korban luka-luka akibat gempa Lombok yang kini tercatat mencapai 1.353 orang. Dari angka tersebut, sebanyak 783 orang mengalami luka berat dan 570 orang luka ringan.
Penulis: Sarah Rahma Agustin (Magang)
Editor: Yuliana Ratnasari