Menuju konten utama

Konflik Dewas TVRI vs Helmy Yahya, Plate: Tak Ada Asap Tak Ada Api

Menkominfo Johnny G Plate meminta Dewan Pengawas TVRI dengan Dirut Helmy Yahya tidak berseteru di publik dan segera menyelesaikan masalah di internal.

Konflik Dewas TVRI vs Helmy Yahya, Plate: Tak Ada Asap Tak Ada Api
Dirut LPP RRI Mohammad Rohanudin (kiri) dan Dirut LPP TVRI Helmy Yahya (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/9/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id - Perseteruan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI dengan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya mencuat. Dewas TVRI menonaktifkan Helmy Yahya berdasarkan keputusan Dewas Nomor 3 tahun 2019. Helmy menolak keputusan Dewas dan menyatakan tetap sebagai Dirut TVRI.

Menteri Komunikasi dan Informasi Jhonny G Plate meminta direksi dan dewan pengawas tidak perlu menunjukkan perseteruan di publik. Ia mengatakan, konflik ini menandakan ada masalah di internal dan harus segera diselesaikan.

"Tidak ada asap jika tidak ada api, pasti ada masalah dan itu yang perlu diselesaikan," kata Plate saat dihubungi reporter Tirto, Jumat (6/12/2019).

Plate mengatakan, TVRI butuh manajemen yang kuat agar tetap eksis dan berkembang maju di era teknologi digital. Persaingan sudah semakin ketat. Ia berpandangan persaingan tidak saja di antara stasiun TV atau perusahaan penyiaran tetapi juga dengan platform digital dan aplikasi digital yang sudah berkembang dengan pesat.

Saat ini, Kemenkominfo melihat TVRI masih banyak yang perlu diperbaiki secara manajemen untuk meningkatkan kinerja. Oleh sebab itu, Plate berharap Dewas dan Direksi TVRI perlu menyelesaikan masalah internal dengan baik.

Ia mengaku Kemenkominfo siap melakukan mediasi antara Direksi dan Dewas agar masalah bisa segera selesai.

"Kami tentu dengan terbuka bersedia ikut membantu menjembatani dan mencarikan jalan keluar untuk kepentingan kemajuan TVRI dan implementasi Penugasan TVRI yang lebih baik," pungkas Plate.

Baca juga artikel terkait KONFLIK TVRI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri