Menuju konten utama

Komisi VI DPR Setujui Pagu Indikatif Kemendag Sebesar Rp1,9 T

Komisi VI DPR menyetujui pagu indikatif Kementerian Perdagangan 2024 sebesar Rp1,954 triliun.

Komisi VI DPR Setujui Pagu Indikatif Kemendag Sebesar Rp1,9 T
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas kembali meninjau pasar murah di wilayah Jakarta. Kali ini, Mendag Zulkifli Hasan meninjau pelaksanaan pasar murah di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dan Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Selasa (11/4/2023). (FOTO/Dok. Humas Kemendag)

tirto.id - Komisi VI DPR menyetujui pagu indikatif Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2024 sebesar Rp1,954 triliun. Pagu indikatif Kemendag tahun 2024 tersebut turun 16,13 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp2,33 triliun. Penggunaan anggaran tersebut difokuskan untuk mendukung program prioritas nasional tahun 2024.

"Saya mengapresiasi persetujuan yang diberikan Komisi VI DPR RI atas Pagu Indikatif Kemendag Tahun 2024. Komisi VI DPR RI juga merekomendasikan penambahan anggaran tahun 2024 antara lain untuk pembangunan/revitalisasi pasar rakyat dan penguatan Atdag/ITPC," kata Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan saat menghadiri Raker dengan Anggota DPR Komisi VI di Gedung DPR, Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis, (7/6/2023).

Besaran pagu indikatif tersebut berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor S-287/MK.02/2023 dan Nomor B.292/M.PPN/D.8/PP.04.02/04/2023 perihal Pagu Indikatif Belanja Kementerian/Lembaga dan Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Zulkifli menyampaikan sejumlah kegiatan prioritas yang disusun Kemendag untuk mendukung pencapaian prioritas nasional 2024. Pertama, melakukan pembangunan/revitalisasi pasar rakyat, pembinaan dan pengembangan niaga elektronik atau e-commerce.

Kemudian, pengawasan kegiatan perdagangan dan edukasi konsumen, implementasi dan pemanfaatan sistem resi gudang (SRG), stabilisasi harga dan pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting serta pengembangan pasar dalam negeri.

Sementara itu, untuk peningkatan ekspor nonmigas, Kemendag melakukan misi dagang, pameran, dan promosi peningkatan ekspor ke luar negeri. Lalu Kemendag juga melakukan perundingan dan ratifikasi perjanjian perdagangan internasional, serta memfasilitasi pelayanan perizinan dan fasilitasi ekspor-impor.

Selain itu, Kemendag juga mengembangkan sumber daya manusia yang meliputi vokasi kemetrologian dan pelatihan ekspor dan SDM perdagangan. Sementara itu, Zulkifli mengajukan penambahan anggaran tahun 2024 sebesar Rp317 miliar. Usulan tersebut telah disampaikan kepada Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS melalui surat Menteri Perdagangan Nomor PR.02.02/348/MDAG/SD/05/2023 tanggal 11 Mei 2023.

Pengajuan penambahan anggaran akan dialokasikan untuk pembangunan revitalisasi pasar rakyat, pusat jajanan kuliner dan cinderamata, pembangunan pusat promosi produk dalam negeri, penguatan peran promosi Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center serta pengembangan ekspor jasa dan produk kreatif, produk primer, dan produk manufaktur.

Menanggapi hal tersebut, Komisi VI DPR meminta Kemendag untuk mengajukan penambahan anggaran untuk mendukung kegiatan prioritas seperti pembangunan/revitalisasi pasar rakyat dan penguatan perwakilan perdagangan di luar negeri.

Terkait dengan evaluasi kinerja anggaran, Zulkifli menyampaikan, realisasi anggaran Kementerian Perdagangan Tahun 2022 sebesar Rp2,08 triliun atau 96,89 persen dari total pagu Rp2,144 triliun. Realisasi anggaran tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi anggaran Kementerian Perdagangan tahun 2021 sebesar 95,04 persen.

Pada 2023, realisasi anggaran Kementerian Perdagangan per tanggal 31 Mei 2023 sebesar Rp978,25 miliar atau 41,97 persen dari total pagu Kementerian Perdagangan. Komisi VI DPR RI juga meminta Kemendag untuk meningkatkan capaian indikator kinerja kegiatan dan mempercepat realisasi anggaran 2023, sehingga sasaran program dapat tercapai secara maksimal.

Baca juga artikel terkait PAGU ANGGARAN atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin