Menuju konten utama

Koko Si Gorila Pintar Berbahasa Isyarat Meninggal pada Usia 46

Gorila Koko yang juga memiliki ketertarikan pada kucing ini meninggal dengan tenang dalam tidurnya di cagar alam Gorilla Foundation.

Koko Si Gorila Pintar Berbahasa Isyarat Meninggal pada Usia 46
Dokumen foto Robin Williams bersama gorila Koko. FOTO/Repro: YouTube

tirto.id - Koko, gorila yang jago bahasa isyarat dan menjalin persahabatan dengan sejumlah selebritas saat di penangkaran AS, telah meninggal dunia pada usia 46 tahun.

Yayasan The Gorilla Foundation mengumumkan kematian Koko, dengan mengatakan bahwa dia akan "sangat dirindukan."

Gorila betina yang juga memiliki ketertarikan pada kucing ini meninggal dengan tenang dalam tidurnya di cagar alam Gorilla Foundation di California, kata yayasan itu, seperti dikutip The Guardian.

"Koko menyentuh kehidupan jutaan orang sebagai duta untuk semua gorila dan ikon untuk komunikasi antarspesies dan empati," demikian tulis yayasan itu dalam sebuah pernyataan.

Koko mendapatkan ketenaran karena menguasai bahasa isyarat gorila. Ia memiliki nama asli Hanabi-ko, diambil dari bahasa Jepang yang artinya “anak kembang api.” Nama tersebut dipilih karena kelahiran Koko bertepatan dengan perayaan Fourth of July.

Lahir di San Francisco Zoo pada 1971, Koko belajar bahasa isyarat dasar melalui seorang peneliti, Dr Francine Patterson. Hewan pintar ini dilaporkan bisa mengerti sekitar 2.000 kata-kata bahasa Inggris lisan.

Pada tahun 1983, Koko meminta kucing sebagai hadiah natal. Peneliti awalnya memberinya boneka binatang, tetapi Koko tidak mau bermain dengannya. Ia terus-menerus memberikan isyarat "sedih."

"Dia sangat kesal," kata Ron Cohn, seorang ahli biologi dari The Gorilla Foundation kepada Los Angeles Times dalam sebuah wawancara tahun 1985.

Maka saat perayaan ultahnya tahun itu, para peneliti membawakannya anak kucing dan membiarkannya memilih salah satu. Koko memilih seekor kucing abu-abu dan putih yang ia beri nama “All Ball.”

Seperti dilansir TIME, Koko memperlakukan kucing itu seperti salah satu dari dirinya sendiri. Ia menjaganya, membawanya seperti bayi, dan bahkan mencoba untuk merawatnya.

"Mereka akan bermain kejar-kejaran dan dia [Koko] akan memegangnya dan menimangnya," kata Cohn. "Kucing itu bereaksi seolah Koko adalah manusia, tapi dia cukup mandiri dan akan menggigit Koko atau meronta lepas ketika dia bosan diperlakukan seperti bayi."

Ketika kucing All Ball ditabrak oleh sebuah mobil pada tahun 1984, dalam sebuah dokumenter, peneliti Patterson bertanya pada Koko apa yang telah terjadi. Koko memberi isyarat balasan: "Kucing, menangis, minta maaf, Koko-cinta."

Kesedihan lebih lanjut menimpa Koko usai kematian aktor dan komedian Robin Williams pada 2014. Koko dan Williams telah menjalin pertemanan yang kuat pada 2001, dengan keduanya tertawa dan berpelukan bersama.

Koko kemudian makin dikenal pada 1978 ketika sebuah foto yang diambilnya sendiri di cermin muncul pada sampul National Geographic. Publik mengapresiasi kecintaan Koko pada kucing dan kemampuannya berinteraksi dengan manusia melalui bahasa isyarat. Dia muncul di National Geographic lagi pada tahun 1985.

Baca juga artikel terkait HEWAN LANGKA atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Humaniora
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari