Menuju konten utama

KKP: Tumpahan Minyak di Karawang Berdampak ke Ikan, Udang dan Garam

KKP menyatakan tumpahan minyak Pertamina berdampak buruk terhadap ikan, udang dan rumput laut di perairan Karawang. Tambak garam dan komoditas perikanan lain juga ikut terdampak.  

KKP: Tumpahan Minyak di Karawang Berdampak ke Ikan, Udang dan Garam
Warga mengumpulkan limbah tumpahan minyak "Oil Spill" yang tercecer milik Pertamina di Pesisir Pantai Cemarajaya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/7/2019). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

tirto.id - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan tumpahan minyak sumur YYA Blok Offshore North West Java (ONWJ) berakibat buruk bagi biota laut di perairan Karawang, seperti ikan, udang, dan rumput laut. Tambak garam petani juga turut terdampak tumpahan minyak.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto. Menurut dia, dampak buruk muncul karena tumpahan minyak Pertamina mengandung bahan berbahaya untuk biota laut.

“Yang jelas dampak pencemaran ini akan langsung berdampak pada ikan, udang, rumput laut dan garam karena bahan-bahan tumpahan minyak ini kan banyak juga mengandung bahan berbahaya dan mematikan,” kata Slamet di Gedung KKP, Jakarta pada Kamis (1/8/2019).

Oleh karena itu, Slamet mengatakan pemerintah berencana segera mengupayakan penanganan terhadap dampak pencemaran lingkungan dari tumpahan minyak tersebut.

Soal estimasi kerugian akibat tumpahan minyak Pertamina, Slamet mengaku KKP belum memiliki angka pasti. Sebab, besaran kerugiannya diperkirakan terus bertambah.

Menurut Slamet, KKP akan segera berkoordinasi dengan Pemda Karawang untuk mendata kerugian akibat dampak tumpahan minyak Pertamina.

“Ini masih meluas lagi, itu kita masih mendata lagi. Nilai kerugiannya masih kita koordinasikan dengan Dinas KKP Karawang,” ujar Slamet.

Dia menambahkan, tumpahan minyak itu juga berdampak terhadap daratan di sekitar pantai yang terpapar tumpahan minyak Pertamina. Dia memperkirakan pemulihannya perlu waktu 6-12 bulan.

Slamet pun mengimbau agar para petambak segera memanen hasil budidayanya. Untuk sementara waktu, kata dia, tambak-tambak itu seharusnya tidak dialiri air laut yang tercemar tumpahan minyak Pertamina.

“Kalau bisa panen total sekarang,” ucap Slamet.

Baca juga artikel terkait TUMPAHAN MINYAK atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Addi M Idhom