tirto.id - KKO atau Kata Kerja Operasional dalam Kurikulum Merdeka merupakan komponen yang berperan signifikan dalam menyusun rencana pembelajaran. KKO sendiri telah dirilis sejak tahun 2018, sehingga konsepnya telah diperkenalkan dalam Kurikulum 2013.
Kurikulum Merdeka sendiri adalah kurikulum yang telah diterapkan di satuan pendidikan Indonesia sejak tahun ajaran 2021/2022. Ciri khas dari kurikulum ini salah satunya adalah berfokus pada pengembangan soft skill dan karakter melalui P5 (Projek Penguatan Profil Pancasila) dan RPP.
Selain mengusung P5 dan juga RPP, kurikulum ini juga mendorong tenaga pendidik untuk menyusun rencana pembelajaran dengan merumuskan KKO.
Dengan merumuskan KKO, tenaga pendidik dapat menciptakan kerangka belajar dan menentukan tujuan pembelajaran yang lebih terukur. Selain merumuskan tujuan pembelajaran, kata kerja ini juga dapat digunakan untuk mengukur capaian, mengamati, hingga menguji perubahan.
Singkatnya, KKO berperan sebagai indikator untuk menilai keberhasilan tujuan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran yang terukur. Dalam prosesnya, KKO juga dapat membantu tenaga pendidik menilai perkembangan peserta didik dan melakukan evaluasi.
Kata Kerja Operasional diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yakni ranah afektif, ranah psikomotorik, dan ranah kognitif. Untuk merumuskan tujuan pelajaran juga dikenal istilah taksonomi bloom.
Lantas apa yang dimaksud dengan ranah KKO dan taksonomi bloom?
Artikel ini akan membahas secara lengkap informasi terkait KKO, meliputi ranah, fungsi hingga penerapan taksonomi bloom dalam Kurikulum Merdeka.
Ranah KKO: Afektif, Psikomotorik, dan Kognitif
Seperti disebutkan, terdapat 3 ranah yang menjadi fokus dalam praktik KKO untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Berikut adalah pengertian dari ranah-ranah KKO meliputi ranah afektif, psikomotorik dan juga kognitif:
- Ranah Afektif
- Kategori Perasaan (feeling), yakni perasaan senang, sedih hingga bahagia
- Kategori Sikap (attitude), yakni menghargai, memahami, hingga mempercayai
- Kategori Nilai (value), yakni menghargai, mempercayai, dan memahami
- Kategori Kepercayaan (trust), yakni mempercayai, merasa nyaman dan merasa yakin
- Kategori Komunikasi (communication), yakni berbicara, menyimak dan mengutarakan pendapat.
Kategori | Kata Kerja Operasional |
Perasaan | Merasa senang Merasa sedih Merasa bahagia |
Sikap | Menghargai Memahami Mempercayai |
Nilai | Menghargai Memahami Mempercayai |
Kepercayaan | Mempercayai Merasa nyaman Merasa yakin |
Komunikasi | Berbicara Menyimak Mengutarakan pendapat |
- Ranah Psikomotorik
- Kategori gerak kasar (gross motor), yakni berlari, melompat, menendang
- Kategori gerak halus (fine motor), yakni menggambar, menulis, memasang
- Kategori gerak otomatis (automatic motor), yakni menari, menyanyi, bermain musik
- Kategori gerak perasaan (affective motor), yakni merasa senang, sedih dan bahagia
- Kategori gerak bersifat imitatif (imitative motor), yakni menirukan, mencontoh dan mengikuti
Kategori | Kata Kerja Operasional |
Gerak Kasar | Berlari Melompat Menendang |
Gerak Halus | Menggambar Menulis Memasang |
Gerak Otomatis | Menari Menyanyi Bermain musik |
Gerak Perasaan | Merasa senang Merasa sedih Merasa bahagia |
Gerak Imitatif | Menirukan Mencontoh Mengikuti |
- Ranah Kognitif
- Tingkat pengetahuan (knowledge), yakni menghafal, mengingat, mengetahui
- Tingkat pemahaman (comprehension), yakni memahami, menerjemahkan, mengerti
- Tingkat aplikasi (application), mengaplikasikan, mengaplikasikan pada situasi yang berbeda, mempraktikkan
- Tingkat analisis (analysis), menganalisis, memecahkan masalah, mengelompokkan
- Tingkat sintesis (synthesis), yakni menciptakan, menyusun, merangkai
Tingkat | Kata Kerja Operasional |
Pengetahuan | Menghafal Mengingat Mengetahui |
Pemahaman | Memahami Menerjemahkan Mengerti |
Aplikasi | Mengaplikasikan Mengaplikasikan pada situasi yang berbeda Mempraktikkan |
Analisis | Menganalisis Memecahkan masalah Mengelompokkan |
Sintesis | Menciptakan Menyusun Merangkai |
Evaluasi | Mengevaluasi Menilai Mempertimbangkan |
Apa Saja Fungsi KKO?
KKO yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbud memiliki sejumlah fungsi. Berikut adalah fungsi-fungsi dari Kata Kerja Operasional (KKO):
- Membantu tenaga pendidik untuk memahami kompetensi dasar
- Membantu tenaga pendidik menganalisis dan mengembangkan indikator pencapaian kompetensi
- Memudahkan tenaga pendidik dalam menganalisis dan pengembangan kisi soal evaluasi
- Menyeragamkan dasar dan referensi untuk memahami proses pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Apa Itu Taksonomi Bloom?
Dalam praktiknya, KKO juga turut menerapkan konsep taksonomi bloom yakni model yang digunakan dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Lantas apa sebenarnya yang dimaksud sebagai taksonomi bloom?
Taksonomi bloom merupakan tatanan hierarki yang digunakan untuk mengenali keterampilan berpikir dari tingkat rendah hingga tinggi. Meski demikian, tidak semua tujuan pembelajaran diwajibkan untuk mencapai tingkatan tertinggi.
Taksonomi bloom sendiri diterbitkan pertama kali pada 1956 oleh Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan. Selanjutnya, konsep tersebut direvisi ulang oleh Krathwohl dan para ahli aliran kognitivisme pada 2021.
Hasil revisi tersebut kemudian dikenal sebagai Revisi Taksonomi Bloom, dan lebih berfokus pada ranah kognitif dengan menggunakan kata kerja. Inilah yang selanjutnya menjadi cikal bakal Kata Kerja Operasional atau KKO.
Berikut adalah perbandingan Taksonomi Bloom dan revisinya:
Taksonomi Bloom | Revisi Taksonomi Bloom | Keterangan |
Pengetahuan | Mengingat | Low Order Thinking Skills |
Pemahaman | Memahami | |
Penerapan | Mengaplikasikan | |
Analisis | Menganalisis | High Order Thinking Skills |
Sintesis | Mengevaluasi | |
Evaluasi | Mengkreasi |
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Yulaika Ramadhani