tirto.id - Nabi Ayyub As adalah putra Nabi Ishaq As. Sedangkan Nabi Ishaq sendiri merupakan anak kandung Nabi Ibrahim As.
Maka, Nabi Ayyub As ialah cucu langsung dari Nabi Ibrahim As.
Semasa hidup, Nabi Ayyub As terkenal sebagai salah satu utusan Allah SWT yang mendapatkan begitu banyak cobaan dan datang secara bertubi-tubi.
Kendati demikian, ia tetap sabar dalam menghadapi ujian dari Sang Maha Pencipta tersebut.
Cobaan yang dialami Nabi Ayyub As itu terjadi tidak hanya satu atau dua macam saja. Namun, begitu banyak ujian yang dialami. Baik yang membawa dampak positif maupun negatif.
Sebagai seorang nabi, ia tetap beriman dalam menjalani segala tantangan tersebut.
Keteladanan Nabi Ayyub
Beberapa ujian yang dialami oleh Nabi Ayyub As dan layak menjadi kisah teladan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kaya Raya Namun Dermawan
Dikisahkan bahwa Nabi Ayyub As merupakan seorang nabi yang sangat kaya raya. Harta bendanya melimpah ruah.
Meskipun tak kekurangan apa pun dalam menjalani kehidupan, ia tetap beriman kepada Allah SWT. Selain itu, dirinya juga dikenal sebagai seorang yang dermawan.
Diceritakan bahwa Nabi Ayyub As suka membagi-bagikan harta bendanya. Baik berupa memberi makan untuk para fakir miskin, menyantuni janda, anak yatim, serta ibnu sabil.
2. Sabar Ketika Miskin
Saat kondisinya sedang kaya raya, ujian yang datang dihadapi dengan menjadi orang yang dermawan. Demikian pula kala Allah SWT memberikan cobaan berupa kemiskinan.
Ketika harta bendanya itu telah habis dan tidak menyisakan apa pun, Nabi Ayyub As sangat sabar menghadapinya tanpa merubah rasa ketakwaan kepada yang Maha Kuasa.
Selain sangat sabar saat harta bendanya habis, Nabi Ayyub As juga terkenal sabar ketika menghadapi cobaan lainnya sepanjang hidup.
Dituliskan oleh Yunahar Ilyas dalam Nabi Ayyub AS (1) yang dikutip dari laman Suara Muhammadiyah, Nabi Ayyub dikenal dengan kesabaran saat menanggung penderitaan yang menimpa setelah mendapatkan segala macam nikmat dan kesenangan dari Allah SWT.
Hal tersebut terjadi ketika ia menderita penyakit kulit yang luar biasa sehingga memaksanya harus terusir dari kampung halaman sendiri.
Berbicara mengenai kesabaran yang dimiliki Nabi Ayyub As, Allah SWT sudah berfirman melalui Al-Qur'an surah Sad ayat 44 dengan bunyi:
وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Artinya: "Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)".
3. 18 Tahun Menghadapi Ujian
Dalam sebuah hadis riwayat Anas ibn Malik, disebutkan bahwa "Sesungguhnya Nabiyullah Ayub ‘alaihissalam berada dalam ujiannya selama delapan belas tahun.
"Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari saudara-saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya,".
Seperti dikutip laman NU Online dalam judul "Kisah Nabi Ayub dan Kesabarannya" oleh M. Tatam Wijaya, Nabi Ayyub As mengalami masa yang sangat sulit dalam menghadapi cobaan itu.
Bahkan, seluruh keluarga menjauh lantaran penyakit yang diderita serta kondisi sang nabi yang mulai kehilangan harta benda.
Meskipun demikian, ada satu orang istri dan dua saudara yang tetap setia menemani beliau dan selalu memberikan makan.
Setelah sekian lama mengalami penderitaan, jika berdasarkan hadis di atas waktunya adalah sekitar 18 tahun, kemudian Nabi Ayyub As memanjatkan doa kepada Allah SWT. Ia meminta agar penyakitnya segera diangkat dan mendapatkan kesembuhan.
Al-Quran surah al-Anbiyâ’ ayat 83 dan 84 mengisahkannya sebagai berikut:
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗ فَكَشَفْنَا مَا بِهٖ مِنْ ضُرٍّ وَّاٰتَيْنٰهُ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِنْدِنَا وَذِكْرٰى لِلْعٰبِدِيْنَ ۚ وَاَيُّوْبَ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَاَنْتَ اَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ ۚ
Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang".
"Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami".
Alhasil, Nabi Ayyub As memperoleh kesembuhan atas penyakit yang sudah diderita selama belasan tahun dan ia kembali menjalani kehidupan seperti layaknya yang dijalani sebelum hal itu terjadi.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno