tirto.id - Kim Jong-nam membawa uang tunai sebesar 100.000 dolar AS (sekitar Rp1,3 miliar) yang disimpan dalam ranselnya saat ia dibunuh. Pengakuan ini dipaparkan seorang pejabat kepolisian kepada pengadilan Malaysia, Rabu (11/10/2017).
Kasus pembunuhan terhadap Kim Jong-nam ini menyeret seorang warga negara Indonesia dan warga Vietnam. Siti Aisyah (25 tahun) dan Doan Thi Huong (28 tahun) didakwa membunuh kakak tiri pemimpin Korea Utara itu dengan mengoleskan VX ke wajahnya di bandar udara Kuala Lumpur pada 13 Februari.
VX adalah racun kimia yang dilarang oleh Perserikatan Bangsa-bangsa.
Uang 100.000 dolar AS yang ditemukan dalam ransel Kim Jong-nam itu saat ini disimpan di tempat aman di kantor kepala kepolisian distrik Sepang, yang merupakan wilayah yurisdiksi lokasi pembunuhan, kata petugas kepolisian bernama Wan Azirul Nizam Che Wan Aziz.
Wan Azirul mengatakan ia mengamankan baju jas, tas punggung, dan jam tangan milik korban serta menyerahkannya kepada departemen kimia untuk diperiksa. Namun, ia kemudian diminta oleh pihak berwenang yang melakukan penyelidikan agar menyerahkan benda-benda tersebut kepada perwakilan kedutaan besar Korea Utara.
"Saya tidak tahu kenapa, saya [hanya] mengikuti perintah," katanya sebagaimana diwartakan The Star.
Di pengadilan, persidangan memutar lebih dari 30 video berisi gambar televisi pengawas, yang memperlihatkan pergerakan yang dilakukan oleh Siti Aisyah dan Doan Thi Huong tersebut.
Para pengacara kedua perempuan tersebut mengatakan video-video itu bisa dianggap kabar angin karena petugas penyelidik tidak merekam gambar sendiri dan tidak berada di tempat untuk menyaksikan kejahatan.
Beberapa gambar, tertanggal 11 Februari, memperlihatkan Huong sedang mendekati dari belakang seorang pria yang tak diketahui identitasnya. Huong kemudian meletakkan tangannya di sekitar leher dan wajah pria tersebut, sebelum perlahan-lahan mundur dengan sedikit menundukkan wajah dan merapatkan tangannya.
Sebagian besar video tampak memperlihatkan Huong dan Siti Aisyah sebelum, saat dan setelah Kim Jong Nam diserang.
Kedua perempuan itu sebagian besar terlihat di lokasi berbeda, kecuali saat serangan dan ketika mereka kemudian berada di sebuah pangkalan taksi.
Wan Azirul, yang bertugas di departemen penyelidikan kejahatan Sepang, membenarkan bahwa kedua perempuan berada di daerah yang sama saat serangan terjadi.
Persidangan akan dilanjutkan pada Kamis dan Wan Azirul akan kembali hadir untuk memberikan kesaksian.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari