tirto.id - Bismillaahirrahmaaniraahiim..
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah. Salawat dan salam semoga tercurah untuk seorang nabi dan rasul yang paling mulia, keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat. Amma ba’du ….
Hadirin kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Alhamdulillah, hari ini kita kembali berkumpul dalam majelis salat dan khotbah Jumat, 28 Januari 2022 yang insya Allah dirahmati Allah SWT.
Dalam kesempatan kali ini tema yang akan diangkat mengenai cara berlaku adil menurut konsep Islam dan Al-Qur'an.
Khotbah Jumat Singkat & Terbaru
Hadirin kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah,
Islam mengajarkan adil sebagai salah satu dari ajaran nilai-nilai kemanusiaan yang asasi untuk dijadikan sebagai pilar kehidupan, baik secara pribadi hingga dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Ajaran ini sangat dijunjung tinggi oleh Islam. Keadilan merupakan suatu ciri utama dalam ajaran Islam. Allah SWT pun mengutus para Rasul dalam rangka untuk menegakkan dan mewujudkan keadilan di muka bumi.
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُوۡنُوۡا قَوَّا امِيۡنَ لِلّٰهِ شُهَدَآءَ بِالۡقِسۡطِ ۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنَاٰنُ قَوۡمٍ عَلٰٓى اَ لَّا تَعۡدِلُوۡا ؕ اِعۡدِلُوۡا هُوَ اَقۡرَبُ لِلتَّقۡوٰى وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ
Yaaa aiyuhal laziina aamaanuu kuunuu qawwaa miina lillaahi shuhadaaa'a bilqist, wa laa yajrimannakum shana aanu qawmin 'alaaa allaa ta'diluu; i'diluu; huwa aqrabu littaqwaa wattaqul laah; innal laaha khabiirum bimaa ta'maluun
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Maidah: 8).
Dalam ayat ini jelas disebutkan agar umat Islam dapat berlaku adil, tidak hanya kepada sesama umat Islam, tetapi juga kepada siapa saja walaupun kepada orang-orang yang tidak disukai.
Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, seperti kepada orang-orang kafir dan kepada siapa pun, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil terhadap mereka. Berlaku adillah kepada siapa pun, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.
Jika diartikan lebih luas lagi dan secara menyeluruh, Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin yang beriman supaya berlaku adil, karena keadilan dibutuhkan dalam segala hal.
Tujuan berlaku adil ini untuk mencapai dan memperoleh ketenteraman, kemakmuran dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Oleh karena itu, kita sebagai umatnya sebisa dan semampu kita harus selalu berlaku adil, sebab ini bisa menjadi jalan yang terdekat untuk mencapai tujuan bertakwa kepada Allah.
Sesuatu akan menjadi sulit ketika ketidakadilan tidak diterapkan dalam kehidupan karena kehidupan bermasyarakat dengan strata sosial yang berbeda juga menentukan kebermaknaan keadilan.
Jika itu terjadi, maka semua manusia akan saling mencurigai dan tidak percaya. Meskipun dalam prakteknya keadilan yang dimaknai setiap orang sangatlah berbeda. Namun keadilan harus ditegakkan.
M. Quraish Syihab menyebutkan, seperti dikutip laman Muhammadiyah, dalam al-Qur’an, kata “adil” dalam berbagai bentuknya terulang 28 kali.
Tema dan konteksnya beragam. Salah satunya menyebutkan bahwa Allah SWT sangat mencintai kepada orang-orang yang berlaku adil, terutama kepada para pemimpin yang adil. Ini tertera dari firman Allah di surah Al Hujurat ayat 9:
وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
wa aqsituu innal laaha yuhibbul muqsitiin
”Dan berbuat adillah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil.” (Qs. al-Hujurat: 9).
Allah memerintahkan kita untuk melakukan keadilan dalam segala urusan, karena Allah menyukainya dan akan memberi pahala kepada orang-orang yang berlaku adil dalam segala urusan.
Hadirin jamah Jumat rahimakumullah,
Kata adil sendiri berasal dari bahasa Arab "al-adl" yang secara harfiah berarti sama.
Dalam kamus bahasa Indonesia, adil artinya sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran dan sepatutnya, serta tidak sewenang-wenang
Sehingga, seseorang disebut berlaku adil apabila ia tidak berat sebelah dalam menilai sesuatu, tidak berpihak kepada salah satu kecuali keberpihakannya kepada siapa saja yang benar sehingga ia tidak akan berlaku sewenang-wenang.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda yang maknanya:
”(Di antara) penghuni surga ialah tiga orang; seorang penguasa yang adil, serta ahli sedekah dan mendapat bimbingan dari Allah; orang yang memiliki sifat penyayang dan lembut hati kepada keluarga dekatnya dan setiap kepada muslim serta orang yang tidak mau meminta-minta sementara ia menanggung beban keluarga yang banyak jumlahnya.” (HR Muslim).
Kemudian Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَاۡمُرُكُمۡ اَنۡ تُؤَدُّوا الۡاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهۡلِهَا ۙ وَاِذَا حَكَمۡتُمۡ بَيۡنَ النَّاسِ اَنۡ تَحۡكُمُوۡا بِالۡعَدۡلِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمۡ بِهٖ ؕ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيۡعًۢا بَصِيۡرًا
Innal laaha yaamurukum an tu'addul amaanaati ilaaa ahlihaa wa izaa hakamtum bainan naasi an tahkumuu bil 'adl; innal laaha yaamurukum an tu'addul amaanaati ilaaa ahlihaa wa izaa hakamtum bainan naasi an tahkumuu bil 'adl; innal laaha ni'immaa ya'izukum bih, innallaaha kaana samii'an bashiir.
Artinya: "Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Jika kita menelaah lagi, dalam ayat yang barusan dibacakan jelas Allah menyuruh kita menyampaikan amanat secara sempurna dan tepat waktu kepada yang berhak menerimanya, dan Allah juga menyuruh apabila menetapkan hukum di antara manusia yang berselisih hendaknya ditetapkan keputusan yang adil.
Allah telah memerintahkan agar memegang teguh amanah serta menyuruh berlaku adil sebagai pengajaran yang sebaik-baiknya.
"Amanat" dalam ayat ini, ialah sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Tentu saja kata "amanat" memiliki pengertian yang sangat luas, meliputi amanat Allah kepada hamba-Nya, amanat seseorang kepada sesamanya maupun terhadap dirinya sendiri.
Amanat Allah terhadap hamba-Nya yang harus dilaksanakan antara lain melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Semua nikmat Allah berupa apa saja hendaklah kita manfaatkan sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Amanat seseorang terhadap sesamanya yang harus dilaksanakan, seperti mengembalikan titipan kepada yang punya dengan tidak kurang suatu apa pun, tidak menipunya, memelihara rahasia dan lain sebagainya.
Ini termasuk juga sifat adil penguasa terhadap rakyat dalam bidang apa pun dengan tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lain di dalam pelaksanaan hukum, sekalipun terhadap keluarga dan anak sendiri, sebagaimana ditegaskan Allah dalam ayat ini.
..Dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil....
Jika keadilan selalu ditegakkan, maka dengan begitu maka insyaallah akan tercipta pribadi dan keluarga bahagia serta masyarakat yang tenteram dan rukun.
Demikianlah khotbah Jumat pekan ini. Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang selalu bisa bersikap adil dan bijaksana terhadap apapun dan siapa pun demi mencapai keberkahan dan ridho Allah SWT. Aamiin allahumma aamiin.
Editor: Addi M Idhom