Menuju konten utama

Dalil Tentang Jujur & Ayat-Ayat Al Quran Soal Kejujuran dalam Islam

Dalil tentang jujur dan perintah untuk berperilaku siddiq ditegaskan dalam ayat-ayat Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.

Dalil Tentang Jujur & Ayat-Ayat Al Quran Soal Kejujuran dalam Islam
ilustrasi quran. tirto.id/Sabit

tirto.id - Dalil tentang jujur dan perintah untuk berperilaku siddiq ditegaskan dalam ayat-ayat Al Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.

Dalam bahasa Arab, jujur berasal dari kata as-shidqu atau shiddiq yang artinya benar atau nyata. Lawan kata as-shidqu adalah al-kidzbu yang artinya dusta atau bohong.

Laman Kemenag menulis, jujur juga bisa didefinisikan sebagai kesesuaian antara niat dengan ucapan dan perbuatan seseorang. Keutamaan berkata jujur ini tertera dalam sabda Rasulullah SAW:

"Jaminlah kepadaku enam perkara dari diri kalian, niscaya aku menjamin kepada kalian balasan surga: [1] jujurlah ketika berbicara, [2] penuhilah janji, [3] tunaikan jika dipercaya, [4] jagalah kemaluan kalian, [5] tundukkan pandangan kalian, dan [6] tahanlah tangan kalian," (H.R. Ahmad).

Dalam agama Islam diajarkan, kejujuran akan mengantarkan pelakunya kepada kebahagiaan hidup, terutama kebahagiaan tertinggi, yaitu memperoleh surga. Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

“Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga,” (H.R. Bukhari).

Dalil tentang Jujur dan Ayat-Ayat Al Quran tentang Perilaku Siddiq

Perintah berlaku jujur ditegaskan dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW. Berikut ini adalah beberapa hadis tentang jujur dalam muamalah:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَال قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ اِنَّكُمْ قَدْ وَلَيْتُمْ اَمْرًاهَلَكَتْ فِيْهِ اْلأُمَمُ السَّالِفَةُ المِكْيَالُ وَاْلمِيْزَانُ

Bacaan latinnya: "'An Ibni 'Abbas qoola qoola Rasulullah SAW yaa ma'syarattujjar innakum qod walaytum amron halakat fiihil umamus saalifatul mikyaalu wal miizaan"

“Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: 'Wahai para pedagang, sesungguhnya kalian menguasai urusan yang telah menghancurkan umat terdahulu, yakni takaran dan timbangan,” (H.R. Baihaqi)

Hadis di atas merupakan peringatan keras kepada para pedagang untuk menyempurnakan takaran dan timbangan.

Takaran dan timbangan adalah dua alat ukur yang mendapat perhatian serius agar dipergunakan secara tepat dan benar dalam perekonomian, serta tidak dilakukan dengan khianat.

عَنْ حَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ مَا حَفِظْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حَفِظْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لَا يَرِيبُكَ فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيبَةٌ

“Dari Hasan bin Ali RA: Aku menghafal dari Rasulullah SAW: 'Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan," (H.R. Tirmidzi)

Isi hadis tersebut berkaitan dengan perintah Rasulullah agar umat Islam meninggalkan segala sesuatu yang membuat ragu-ragu menuju kepada sesuatu yang membawa kita kepada ketenangan.

Hadis ini juga menegaskan bahwa kejujuran adalah hal yang membawa kita kepada ketenangan, sedangkan dusta dan curang akan membawa kita kepada keraguan.

Ayat Al Quran tentang Kejujuran

Dalil mengenai wajibnya jujur dalam Islam tertera pada banyak ayat Al-Quran, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. QS. Al-Ahzab Ayat 70

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa qụlụ qaulan sadīdā"

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar," (QS. Al-Ahzab [46]: 70)

2. QS. At-Taubah Ayat 119

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanuttaqullāha wa kụnụ ma'aṣ-ṣādiqīn"

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar," (QS. At-Taubah [9]: 119)

3. QS. Al-Maidah Ayat 8

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Bacaan latinnya: "Yā ayyuhallażīna āmanụ kụnụ qawwāmīna lillāhi syuhadā`a bil-qisṭi wa lā yajrimannakum syana`ānu qaumin 'alā allā ta'dilụ, i'dilụ, huwa aqrabu lit-taqwā wattaqullāh, innallāha khabīrum bimā ta'maluun"

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (bersaksi atau jujur tentang kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Maidah [5]: 8)

4. QS. Al-Ankabut Ayat 3

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Bacaan latinnya: "Wa laqad fatannallażīna ming qablihim fa laya'lamannallāhullażīna ṣadaqụ walaya'lamannal-kāżibīn"

Artinya: "Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta," (QS. Al-Ankabut [29]: 3).

Baca juga artikel terkait DALIL atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Addi M Idhom