tirto.id - Rencana Presiden Joko Widodo mendorong reformasi birokrasi dengan membubarkan lembaga yang bermasalah dan tidak bermanfaat didukung Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet).
"Jadi, kami di DPR menyambut dengan baik apa yang disampaikan beliau [Jokowi] dan kami akan menyiapkan langkah-langkah dalam rangka mewujudkan birokrasi yang efisien dan efektif," kata Bamsoet di Gedung Nusantara III Lantai 3, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (23/7/2019).
"Kita juga tahu keinginan presiden sangat kuat dalam memberantas pungli-pungli dan menghapus semua lembaga-lembaga yang tidak fungsional yang memberatkan anggaran pemerintah, kami juga [sudah] menyampaikan [hal itu] kepada Presiden," tambah Bamsoet.
Bamsoet menyatakan hal tersebut setelah bertemu dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Syafruddin. Pertemuan itu membahas perampingan lembaga nonstruktural dalam rangka reformasi birokrasi.
Dia menambahkan DPR juga akan mendukung percepatan pelaksanaan program pemerintah melalui pembentukan sejumlah peraturan dan undang-undang. Oleh karena itu, kata dia, komunikasi antara pemerintah dan DPR harus lebih erat dalam perumusan peraturan perundang-undangan.
"Sehingga apa yang lahir dari sini sejalan dengan apa yang ingin dilakukan oleh pemerintah. Jadi menopang, justru kita berkeinginan UU lahir dari gedung ini bukan menghambat program tapi justru menopang kerja-kerja pemerintah ke depan," ujar Bamsoet.
Usai bertemu Bamsoet, Menpan-RB Syafruddin mengatakan pemerintah akan mengambil langkah cepat untuk melaksanakan program reformasi birokrasi. Hal itu, sekaligus untuk merespons pidato Jokowi sebagai presiden terpilih pada beberapa waktu lalu.
"[...] Dalam pemerintahan selanjutnya beliau akan mereformasi kelembagaan yang cepat dan agak revolusioner," ujar Syafruddin.
Ketika menyampaikan pidato bertajuk "Visi Indonesia" di Sentul, Jawa Barat, pada 14 Juli lalu, Jokowi memang menyatakan siap membubarkan sejumlah lembaga yang bermasalah.
"[...] Kalau ada lembaga-lembaga yang tidak bermanfaat dan bermasalah, saya pastikan, saya bubarkan," kata Jokowi.
"Tidak ada lagi pola pikir lama! Kita juga ingin, tidak ada lagi kerja linier, tidak ada lagi kerja rutinitas, tidak ada lagi kerja monoton yang begitu-begitu saja, tidak ada lagi kerja di zona nyaman. Penyakit kita ada di situ. Kita harus berubah," tambah Jokowi.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom