tirto.id - Gigitan nyamuk merupakan penyebab dari sejumlah penyakit berbahaya termasuk di antaranya demam berdarah, malaria, chikungunya, kaki gajah, demam kuning, zika, hingga Japanese encephalitis.
Hampir semua orang di seluruh dunia pernah merasakan gigitan nyamuk. Diperkirakan ada sekitar 3.600 spesies nyamuk di muka bumi, beberapa spesies yang terkenal berbahaya termasuk aedes aegypti, aedes albopictus, anopheles, culex, leishmaniasis, mansonia.
Berdasarkan informasi dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) beberapa jenis nyamuk senang tinggal di dekat manusia, sementara jenis lain lebih menyukai hutan, rawa-rawa, atau rerumputan yang tinggi.
Meski begitu, semua nyamuk menyukai air karena jentik dan pupa nyamuk hidup di dalam air dengan sedikit atau tanpa aliran.
Sehingga, agar terhindar dari gigitan nyamuk, hal yang paling utama adalah membentuk lingkungan tempat tinggal atau rumah bebas dari habitat nyamuk.
Tips Rumah Bebas Nyamuk
Guru Besar Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Upik Kesunawati memberikan beberapa tips yang dapat diikuti agar rumah bebas nyamuk, antara lain:
- Maksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami.
- Hilangkan jentik-jentik nyamuk di sekitar rumah. Pada tempat-tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, perlu ditaburkan bubuk larvasida.
- Cegah supaya nyamuk tidak masuk ke dalam rumah. Pasang kasa nyamuk pada lubang-lubang ventilasi, jendela maupun pintu.
- Pangkas tanaman yang terlalu rimbun. Tanam beberapa jenis tanaman yang memiliki aroma yang tidak disukai nyamuk seperti Lavender, Geranium, dan Zodia.
- Gunakan anti nyamuk alami maupun komersial untuk mencegah dan mengatasi gigitan nyamyuk.
- Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah.
- Setiap anggota keluarga bertugas bergiliran memantau jentik-jentik nyamuk yang ada di dalam maupun di luar rumah secara rutin.
- Ajak tetangga maupun orang sekitar rumah supaya melakukan hal yang sama dalam menciptakan lingkungan yang bebas nyamuk.
- Menguras tempat-tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat pemampungan air minum, penampungan air di lemari es, dan dispenser.
- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti drum/gentong air, kendi air dan lainnya.
- Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air seperti botol plastik, kaleng, ban bekas karena berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Apabila barang bekas sudah tidak dapat dimanfaatkan, maka direkomendasikan untuk mengubur barang tersebut.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari