tirto.id - Nyamuk merupakan salah satu hewan penyebab kematian terbanyak di dunia. Gigitan nyamuk dapat menyebabkan sejumlah penyakit berbahaya mulai dari malaria, demam berdarah dangue (DBD), hingga demam kuning.
Gigitan nyamuk dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak dan bayi. Tidak seperti orang dewasa, bayi belum memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk sehingga orang tua harus selalu waspada.
Memasuki pertengahan musim hujan, populasi nyamuk di Indonesia tentu meningkat. Menurut Pemerintah Kabupaten Banyuasin, hal ini karena saat musim hujan ada lebih banyak genangan air yang menjadi pertumbuhan larva nyamuk.
Kondisi ini juga yang memicu peningkatan berbagai penyakit-penyakit akibat gigitan nyamuk sepanjang musim hujan.
7 Cara Mencegah Gigitan Nyamuk pada Bayi
Bagi orang tua dengan anak yang masih berusia bayi perlu mewaspadai gigitan nyamuk terutama selama musim hujan berlangsung.
Kabar baiknya, ada 7 cara yang bisa diterapkan oleh orang tua untuk mencegah bayi terkena gigitan nyamuk, sebagai berikut:
1. Pakaikan bayi lotion atau minyak telon
Saat ini ada banyak produk baby lotion hingga minyak telon bayi yang bagus untuk mengusir nyamuk.
Hal ini karena produk-produk tersebut mengandung kayu putih atau sitronelal yang berfungsi dalam mengusir serangga.
Melansir Baby Center, ada hal yang perlu diperhatikan orang tua dalam memilih baby lotion atau minyak telon. Pertama, produk perawatan kulit semacam ini baru bisa diberikan saat bayi berusia minimal dua bulan.
Selain itu, agar produk dapat melindungi bayi dengan efektif, aplikasikan ulang setiap dua hingga lima jam sekali. Orang tua juga sangat disarankan menerapkan lotion dan minyak telon setiap hari, baik di dalam rumah maupun di luar ruangan.
2. Pilih pakaian yang menutupi tubuh bayi
Pakaian dapat melindungi bayi dari gigitan nyamuk. Oleh karena itu, selama musim hujan, bayi sangat disarankan menggunakan pakaian yang menutupi tangan, kaki, dan tubuhnya.
Pakaian bayi harus longgar, karena jika ketat justru akan memudahkan nyamuk menggigit kulit bayi. Hindari pula memakaikan bayi pakaian tanpa lengan saat tidur.
3. Pasang kasa nyamuk di pintu dan jendela kamar
Hindari nyamuk masuk ke rumah dengan cara memasang kasa nyamuk di pintu dan jendela setiap ruangan, termasuk kamar bayi.
Selain itu, pastikan orang-orang yang tinggal di dalam rumah untuk tidak sembarangan membiarkan pintu atau jendela terbuka lama, khususnya selama musim hujan.
Ini dapat dilakukan untuk mengurangi risiko nyamuk masuk ke dalam rumah.
4. Tutupi tempat tidur bayi dengan kelambu
Kelambu sebaiknya dipasang di lokasi-lokasi di tempat bayi beraktivitas, termasuk kamar tidur, boks bayi, kamar menyusui, hingga stroller.
Sama seperti kasa nyamuk, kelambu digunakan untuk menghalau nyamuk mendekati bayi. Kendati demikian, kelambu merupakan alat yang mudah kotor dan disinggahi debu.
Kelambu yang terlalu kotor tentu tidak bagus untuk pernapasan bayi. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya rutin menjaga kebersihan kelambu dengan mencuci serta menggantinya setiap satu hingga dua minggu sekali.
5. Pasang wewangian anti nyamuk
Orang tua juga bisa memasang wewangian anti nyamuk di rumah atau kamar tempat bayi berada.
Dikutip dari WebMD ada beberapa jenis wewangian yang dibenci oleh nyamuk, termasuk kayu putih, lavender, peppermint, sereh (lemongrass), kayu manis, dan chamomile.
Saat ini produk wewangian tersebut dijual bebas di pasaran dalam berbagai macam bentuk, mulai dari minyak aromaterapi untuk water diffuser, lilin, hingga pengharum ruangan.
Pastikan untuk memasang wewangian ini di tempat yang aman dan tidak bisa dijangkau oleh bayi atau anak-anak.
6. Hindari penggunaan obat nyamuk secara berlebihan
Obat nyamuk memang menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengusir nyamuk. Sayangnya, cara ini kurang direkomendasikan untuk bayi.
Masih menurut Baby Center, hal ini karena beberapa produk obat nyamuk mengandung bahan-bahan berbahaya jika dihirup atau terkena mata bayi.
Alternatif lain, orang tua dapat menggunakan cara-cara alami dalam mengusir nyamuk.
7. Bersihkan rumah secara rutin
Pastikan lingkungan sekitar rumah selalu bersih dan jauh dari tempat-tempat yang berisiko menjadi sarang nyamuk, termasuk:
- menguras bak mandi setiap seminggu sekali;
- buang barang-barang yang tidak diperlukan agar tidak menumpuk di rumah;
- hindari penumpukan baju kotor;
- buang sampah dapur setiap hari;
- waspadai barang-barang di luar rumah yang berisiko menampung air dan menjadi sarang nyamuk, seperti sepatu bekas, kaleng bekas, botol plastik, tong bekas, payung bekas, dan sebagainya.
Editor: Yantina Debora