Menuju konten utama

Kerusuhan di Festival Musik Lil Wayne Disertai Penjarahan

Setelah kerusuhan terjadi, festival tetap dilanjutkan dengan menampilkan Travis Scott dan Lil Wayne.

Kerusuhan di Festival Musik Lil Wayne Disertai Penjarahan
Lil Wayne tampil selama festival musik Outside Lands 2019 di Golden Gate Park pada 09 Agustus 2019 di San Francisco, California. AP/imageSPACE / MediaPunch / IPX

tirto.id - Festival musik yang digagas Lil Wayne bertajuk "Lil WeezyAnna Fest" mendadak rusuh. Akibatnya beberapa penggemar terluka karena diserbu sekerumunan orang, demikian Variety melaporkan.

Jumlah penonton festival itu dikabarkan mencapai 15 ribu orang, mereka mulai panik dan berlari setelah penampilan Meek Mill. Konser berlangsung pada siang hari.

Polisi belum bisa memastikan penyebab kerusuhan tersebut, akan tetapi mereka berspekulasi disebabkan berita palsu tentang penembakan atau perkelahian.

Namun, beberapa polisi New Orleans yang bertugas di lokasi mengaku tidak ada tembakan yang dilepaskan di sekitar area festival.

Sebuah tenda medis dan bilik-bilik di dekat panggung juga diinjak-injak massa dan pagar dirobohkan. Pekerja di sana mengatakan, ada penjarahan terjadi dan membobol kasir uang, mencuri botol minuman keras lalu mengambil barang lainnya.

Akan tetapi, acara dilanjutkan setelah kerusuhan terjadi, dengan menampilkan Travis Scott dan Lil Wayne.

Lil Wayne adalah penyanyi yang sudah berkarier di dunia musik sejak tahun 1997. Pria berkebangsaan Amerika Serikat ini memulai album pertamanya Tha Block Is Hot yang dirilis pada tahun 1999. Dia dilahirkan di New Orleans, Louisiana.

Dua Konser yang Pernah Rusuh

Pertunjukan Marilyn Manson di Kansas City pada tahun 2003 berakhir dengan kerusuhan sehingga acara terpaksa dibatalkan secara mendadak karena masalah keamanan. Konser ini bahkan sempat dibatalkan sebanyak dua kali.

Sebanyak 12 ribu penggemar bergegas menuju pintu keluar, namun ada sekitar 2.000 sampai 3.000 orang rusuh di depan panggung. Polisi membentuk antrean panjang dan mengantarkan penonton menuju pintu keluar.

Sekelompok orang mulai melempar batu, botol bir dan botol berisi urin. Petugas keamanan kemudian mulai menembakkan semprotan merica.

Yang tak kalah parah adalah konser Pearl Jam pada tahun 2000 di Festival Roskilde Denmark. Kala itu ada sekitar 50.000 pengemar yang menunggu Pearl Jam tampil.

Namun, konser itu berubah menjadi mencekam usai delapan pria muda berusia 17 sampai 26 tahun mati karena lemas. Satunya lagi meninggal setelah lima hari di rumah sakit dan puluhan orang dirawat, demikian laporan majalah Rolling Stone.

Baca juga artikel terkait KONSER MUSIK atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH