Menuju konten utama

Kepala BNPT Laporkan Teror di Tuban kepada Presiden

Teror mengguncang Tuban. Pos polisi ditembaki teroris. Presiden minta BNPT lebih efektif lagi dalam mencegah terorisme.

Kepala BNPT Laporkan Teror di Tuban kepada Presiden
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius (kiri) bersalaman dengan Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin (kanan) dalam workshop Pencegahan Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya Bersama Media OKP dan Ormas di Jakarta, Rabu (22/3) malam. Kegiatan tersebut untuk menyamakan persepsi terkait pencegahan paham radikal terorisme yang banyak tersebar di situs internet yang memuat konten propaganda. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Kepala BNPT Suhardi Alius telah melaporkan perkembangan penanggulangan terorisme di Tuban Jawa Timur kepada Presiden Joko Widodo.

"Saya paparkan ke beliau perkembangan dan situasi aktual, termasuk juga apa yang sudah kita lakukan selama ini di samping penindakan atau hard approach yang kita kembangkan juga ada juga soft approach," kata Suhardi ditemui di Komplek Istana Kepresidenan seperti dikutip Antara, Senin (10/4/2017).

Selain penindakan, Suhardi mengklaim telah melakukan pencegahan melalui pembinaan mantan napi teroris.

Dalam pertemuan itu, kata Suhardi, Presiden Joko Widodo ingin agar BNPT lebih efektif lagi dalam penanganan terorisme.

"Yang sudah baik tolong diteruskan, yang masih belum tolong cari pola-pola yang baik untuk bisa lebih tepat dalam rangka melakukan sosialisasi kepada masyarakat," kata Suhardi menjelaskan arahan Presiden kepada BNPT.

Aksi terorisme di Tuban, Jatim pada Sabtu 8 Maret 2017 mengusik keamanan nasional. Pada insiden itu

para terduga teroris menyerang pos lalu lintas di Jenu, Tuban dengan menumpangi mobil H 9037 BZ dan menembak salah satu anggota Satlantas Polres Tuban.

Dari hasil pemeriksaan sementara, terungkap bahwa pelaku bernama AH (alamat Tersono, Batang, Jateng), SA (Ngaliyan, Semarang, Jateng), YR (alamat Gemuh, Kendal, Jateng) dan EP (Tersono, Batang, Jateng).

Menurut polisi para pelaku diduga merupakan anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Semarang yang dipimpin Fauzan Mubarok.

Petugas gabungan dari Polres Tuban, Brimob dan TNI menembak mati keenam terduga teroris tersebut dalam kontak senjata.

Baca juga artikel terkait TERORIS TUBAN

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH