tirto.id - Israel merupakan salah satu anggota dari konfederasi sepak bola Eropa (UEFA), meskipun teritori Israel sebenarnya masuk dalam benua Asia. Negara ini turut berpartisipasi dalam ajang Kualifikasi EURO terhitung sejak edisi 1996 hingga 2024 ini.
Israel yang mengklaim kelahirannya sejak 1948, sebenarnya terletak di kawasan Timur Tengah atau di wilayah barat benua Asia dan di timur Laut Mediterania.
Daratan Israel bahkan berbatasan langsung dengan negara-negara Asia, seperti Lebanon, Suriah, Yordania, hingga Palestina yang masih disengketakan. Sebagian lain berbatasan dengan Mesir yang masuk benua Afrika.
Konflik dengan Palestina dan situasi geopolitik Timur Tengah, menjadi faktor negara dengan entitas Yahudi terbesar di dunia (Jews Data Bank 2021) ini tidak bergabung ke dalam konfederasi sepak bola Asia (AFC).
Sejarah Israel di AFC: Salah Satu Pendiri, Lalu Dicoret
Israel mulanya merupakan anggota sekaligus salah satu negara pendiri AFC sejak 1954 silam. Israel sempat menorehkan prestasi dengan menjadi juara Piala Asia 1964 dan runner-up pada 1958 dan 1954.
Namun, keanggotaan Israel hanya bertahan hingga 1974 silam setelah diwarnai sejumlah penolakan. Terutama dari negara-negara Arab hingga negara-negara dengan populasi mayoritas Muslim.
Salah satu titik panas yang melibatkan Israel terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 1958 Zona Asia-Afrika. Israel nyaris lolos ke Piala Dunia edisi tersebut tanpa sekali pun bertanding. Turki yang menjadi lawan pertama menolak keikutsertaan Israel.
Di babak berikutnya Mesir, Sudan, dan Indonesia tidak bertanding melawan Israel. Mesir menarik diri lantaran Israel bersama Inggris dan Prancis terlibat dalam Krisis Suez. Penolakan kemudian juga dilakukan Sudan. Sedangkan Indonesia, sedianya menghendaki laga melawan Israel di tempat netral. Namun, permintaan itu ditolak.
Secara teknis dengan tidak adanya kontestan lain, Israel berpeluang lolos otomatis.
Akan tetapi, dalam aturan FIFA, tidak mungkin sebuah negara bisa lolos ke Piala Dunia kecuali dia merupakan juara bertahan atau tuan rumah. Oleh karenanya, Israel kemudian harus melakoni laga playoff melawan negara-negara Eropa.
Melansir situs resmi Federasi Sepak Bola Wales (FAW), Israel Wales saat itu jadi salah satu negara yang bersedia menghadapi Israel. The Dragons pun lolos ke putaran final Piala Dunia 1958 usai mengalahkan Israel dalam laga 2 leg.
Pada 1964, Israel ditunjuk jadi tuan rumah Piala Asia yang rencananya diikuti 4 negara. Dalam kualifikasi 3 zona untuk lolos ke putaran final Piala Asia 1964, sebanyak 11 negara mengundurkan diri.
Pada putaran final, Israel keluar sebagai juara Piala Asia 1964 lewat laga round-robin yang diikuti India, Korea Selatan (Korsel), dan Hong Kong.
Penolakan terhadap Israel dilakukan Korea Utara (Korut) saat berada 1 grup dengan negara tersebut pada Kualifikasi Piala Dunia 1970 Zona Asia-Oseania. Dengan demikian, Israel hanya bertemu dengan Selandia Baru. Dalam 2 laga yang seluruhnya dimainkan di Ramat Gan, Israel menang 4-0 dan 2-0.
Puncaknya, Israel berhadapan dengan Australia di final play-off kualifikasi. Dalam 2 leg, Israel menang agregat 2-1. Loloslah The Sky Blue and Whites ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sekaligus satu-satunya hingga kini dalam sejarah mereka.
Polemik keberadaan Israel di bawah payung AFC berlanjut dan memuncak di Asian Games 1974. Di ajang tersebut, Kuwait dan Korea Utara enggan bertanding dengan Israel, sehingga The Sky Blue and Whites mendapatkan rute mulus ke final. Namun, di partai puncak, mereka kalah 0-1 dari Iran.
Kuwait kemudian melayangkan usulan untuk pemungutan suara terhadap keanggotaan Israel di AFC. Sejumlah 17 negara sepakat mengeluarkan Israel dari AFC, 13 negara ingin Israel bertahan, sedangkan 6 negara abstain atau tidak memilih.
Israel Didepak AFC, Diterima UEFA di Eropa
Israel menjalani Kualifikasi Piala Dunia 1978 masih di zona AFC/OFC. Lain halnya untuk Piala Dunia 1982. Ketika itu, mereka masuk dalam Zona Eropa. Dengan persaingan yang ketat, Israel gagal lolos, jadi juru kunci di grup yang berisikan Skotlandia, Irlandia Utara, Swedia, dan Portugal.
Namun, Israel belum permanen jadi anggota UEFA. Pada 2 edisi Kualifikasi Piala Dunia berikutnya, yaitu 1986 dan 1990, Israel masuk ke zona OFC (Oseania).
Negara dengan bendera Bintang Daud itu bahkan mewakili OFC untuk memainkan playoff interkontinental untuk Piala Dunia 1990. Pada akhirnya, Israel gagal lolos usai kalah dari wakil Amerika Selatan (CONMEBOL), Kolombia.
Usai singgah sejenak di Oseania, Israel akhirnya memutuskan UEFA sebagai tempat bernaung mereka. Timnas mereka mulai berkiprah di Kualifikasi Piala Dunia 1994 dengan kekalahan 5-2 kontra Austria pada Oktober 1992.
Sejak 1994, Israel resmi menjadi anggota UEFA. Namun, dalam sejarahnya, Israel belum pernah sekali pun lolos ke Piala Dunia atau EURO.
Dalam 8 percobaan kualifikasi Piala Dunia di zona Eropa sejak 1994 hingga 2022, tim ini paling apik finis di 3 besar penyisihan grup. Sementara itu, dari 7 percobaan di kualifikasi EURO, Israel pernah 2 kali mencapai babak play-off. Namun, selalu kandas.
Berbeda dengan tim senior, tim junior Israel mulai terlihat dalam persaingan sepak bola Eropa. Timnas U19 Israel misalnya meraih posisi runner-up EURO U19 2022, yang membuat mereka lolos ke Piala Dunia U20 2023 di Argentina. Israel bahkan mampu finis peringkat 3 di turnamen tersebut.
Di level klub, erdapat sejumlah tim Liga Israel yang tampil di kompetisi antar klub Benua Biru. Maccabi Haifa merupakan tim pertama dan terakhir Israel yang tampil di Liga Champion, yaitu pada 2002/2003, 2009/2010 and 2022/2023.
Maccabi Haifa pada musim 2023/2024 ini bermain di kompetisi Europa League. Tim lainnya, Maccabi Tel Aviv tampil di Conference League. Sementara itu, Hapoel Be’er Sheva dan Beitar Jerusalem gagal lolos ke Conference League musim ini.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus