Menuju konten utama

Kenali Ciri-Ciri Lingkungan Kerja Beracun, Gosip Hingga Pelecehan

Lingkungan kerja yang tidak nyaman dapat memengaruhi kinerja di kantor. Berikut adalah ciri-ciri tempat kerja beracun atau toxic.

Kenali Ciri-Ciri Lingkungan Kerja Beracun, Gosip Hingga Pelecehan
ilustrasi kerja lembur. FOTO/Istimewa

tirto.id - Sebagian besar dari kita tentu akan setuju bila bekerja merupakan aktivitas yang harus menyenangkan. Sebab saat bekerjalah waktu kita lebih banyak terhabiskan.

Suasana dan lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan dapat memberikan rasa nyaman dan tentunya kita ingin bekerja dengan leluasa dan tenang.

Tapi keinginan ini terkadang susah terjadi. Banyak dari kita malah berakhir pada suasana kerja yang kasar dan padat.

Tak jarang kita selalu pulang dengan penuh tekanan dan rasa lelah. Jika suasana kerja sudah tidak mendukung dan menimbulkan ketidaknyamanan, maka dapat memengaruhi kinerja kita.

Berikut ini beberapa gangguan atau ciri-ciri lingkungan kerja beracun atau toxic yang harus kita ketahui.

1. Birokrasi yang berbelit

Jika meminta tanda tangan untuk lembar pembelian alat tulis kantor saja sudah memakan waktu berminggu-minggu, itu sudah termasuk tanda tempat kerja yang beracun.

Jobstreet menjelaskan bahwa birokrasi yang sangat berbelit akan merugikan efisiensi dan produktivitas di tempat kerja

2. Bekerja terus menerus dan tak diberi waktu santai

Betapa pun Anda mencintai pekerjaan yang Anda lakukan, namun jika Anda harus bekerja di akhir pekan, maka itu bisa jadi pertanda lingkungan kerja yang beracun. Apalagi itu terjadi hampir setiap minggu.

3. Hanya menerima kritik dan tak pernah ada pujian

Mengritik memang perlu, tapi jika itu terus menerus, tentu tidak baik. Sesekali perlu ada pujian yang diterima untuk menyemangati.

4. Sedikitnya ruang diskusi

Interaksi antara manajemen dan karyawan yang sangat sedikit bisa membuat lingkungan sangat tidak nyaman.

Begitu juga dengan suasana yang selalu menegangkan, itu bisa menjadi titik di mana karyawan merasa lingkungan kerjanya sangat tidak cocok dan tak nyaman.

5. Saran karyawan tidak diterima dan karyawan takut untuk memberikan umpan balik yang jujur

Tidak menghargai pendapat karyawan akan berimbas pada suasana kerja yang menegangkan. Begitu juga dengan tak memberi keleluasan berpendapat secara jujur pada karyawan.

Seperti ditulis oleh Brigette Hyacinth di Linkeid bahwa hal terbesar yang harus diperhatikan oleh perusahaan mana pun adalah ketika karyawan atau orang-orang yang paling bersemangat menjadi pendiam

6. Gosip

Dalam kasus tertentu, terutama bagi para pekerja yang suka bergosip tak menyadari bahwa kelakuan mereka ternyata berdampak bagi rekan-rekan sekantornya, sebab mereka biasanya terlalu fokus pada diri mereka sendiri.

Dijelaskan Tirtobahwa lebih baik ajak teman yang digosipkan berbicara. Jelaskan masalah-masalah yang muncul akibat tingkah laku dengan contoh yang spesifik.

Berikan mereka kesempatan untuk mengubah diri dan menyelaraskan dengan lingkungan kerja mereka.

7. Nilai-nilai inti perusahaan tidak berfungsi sebagai dasar untuk menjalankan fungsi organisasi

Perusahaan yang tak mematuhi aturannya sendiri adalah perusahaan dengan visi yang tak jelas. Ini tentu akan membawa ketidaknyamanan bagi pekerja

8. Pelecehan

Pelecehan di tempat kerja baik itu secara fisik, verbal dan mental merupakan tanda bahwa lingkungan kerja sangat tidak baik-baik saja. Jika mendapat pelecehan, jangan malu untuk memberitahu orang lain.

9. Pilih kasih yang sangat mencolok

Pilih kasih harusnya tidak memiliki tempat di mana pun termasuk di tempat kerja. Sebab hal itu bisa berindikasi pada banyak hal seperti politik, rasisme dan prasangka buruk lainnya.

10. Ketidakhadiran yang berlebihan dan pergantian karyawan yang tinggi

Jika suasana kantor tampak baru setiap minggu yaitu dengan pergantian karyawan yang terlampau sering dan tak hadir, itu merupakan tanda lingkungan kerja yang tidak baik.

Baca juga artikel terkait TEMPAT KERJA atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo