Menuju konten utama

Kemenlu: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Gempa di Vanuatu

Gempa yang mengguncang Ibu Kota Port Vila, itu menewaskan sedikitnya 14 orang.

Kemenlu: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Gempa di Vanuatu
Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha. ANTARA/Azmi Samsul Maarif/am.

tirto.id - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang pulau utama Vanuatu pada pukul 12.47 waktu setempat, pada Selasa (17/12/2024). Gempa yang mengguncang Ibu Kota Port Vila, itu menewaskan sedikitnya 14 orang.

Tim penyelamat saat ini terus mencari korban selamat yang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Sebab, banyak orang-orang berteriak dari bawah reruntuhan seperti di sebuah toko tiga lantai, kota itu.

Salah satu warga kota itu, Michael Thompson, mengatakan sejumlah penyelamat berupaya sepanjang malam untuk mencari para korban selamat.

“Kami berhasil mengeluarkan tiga orang yang terjebak. Sayangnya, satu di antara mereka tidak selamat,” kata Thompson dilansir dari VOA, Rabu (18/12/2024).

Ia mengatakan sebanyak 80 orang, yang terdiri dari polisi, petugas medis, penyelamat terlatih dan sukarelawan, menggunakan ekskavator, palu godam, mesin penggiling, dan gergaji beton untuk mengevakuasi para korban yang selamat.

Thompson menyebut saat proses evakuasi terdengar tiga korban selamat berteriak di bawah reruntuhan. “Ada berton-ton puing di atas mereka, dan dua balok beton cukup besar yang runtuh,” ungkapnya.

Gempa itu meratakan bangunan-bangunan besar, memecahkan dinding, jendela, merobohkan jembatan, dan memicu tanah longsor di kepulauan berketinggian rendah dan berpenduduk 320 ribu orang itu. Gempa susulan terus terjadi di negara yang terletak di Lingkar Api Pasifik itu.

Gempa itu juga melumpuhkan sebagian besar jaringan telekomunikasi. Lalu, maskapai penerbangan menghentikan penerbangan dengan alasan kerusakan pada landasan pacu. Tanah longsor juga terjadi di dekat pelabuhan internasional utama.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri menyebutkan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Vanuatu.

"Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban gempa (di Vanuatu)," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha, dikutip Antara.

Judha mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra, yang memiliki akreditasi di Vanuatu, telah berkoordinasi dengan otoritas Vanuatu dan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia yang berada di sana.

KBRI Canberra mencatat terdapat 48 WNI yang berada di Vanuatu, yang mayoritas di antaranya bekerja sebagai awak kapal.

Judha menuturkan bahwa Kemlu dan KBRI Canberra akan terus memonitor dampak yang ditimbulkan akibat gempa di Vanuatu. Gempa dengan magnitudo 7,3 melanda Vanuatu pada Selasa (17/12/2024) pada pukul 12.51 siang waktu setempat.

Sumber: VOA Indonesia

#voaindonesia

Baca juga artikel terkait GEMPA atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang