tirto.id - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa per 17 Mei 2022, Indonesia ada 14 dugaan kasus hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya (misterius). Dari 14 kasus itu, sudah ada 6 anak yang meninggal dunia.
"Dugaan kasus hepatitis itu per tanggal 17 itu ada 14 kasus, yaitu probable satu, 13 pending," ucap Syahril di Gedung Adhitama Kemenkes RI, Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Sebaran dari provinsinya yaitu Sumatera Utara (Sumut) 1 pending klasifikasi, Sumatera Barat (Sumbar) 1 pending klasifikasi, Jambi 1 pending klasifikasi, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 1 probable dan 7 pending klasifikasi, dan Jawa Timur (Jatim) 3 pending klasifikasi. Dari semua provinsi itu, Syahril mengatakan bahwa DKI Jakarta memiliki kasus dugaan hepatitis akut berat misterius terbanyak.
"Yang terbanyak adalah DKI ya," kata Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso tersebut.
Sementara itu, dia menuturkan bahwa terdapat 9 laki-laki dan 9 perempuan dari 14 dugaan kasus hepatitis akut berat misterius di Indonesia. Menurut kelompok usia, paling banyak adalah anak-anak di bawah usia 6 tahun yaitu sebanyak 7.
Lalu ada 2 anak yang berusia 6-10 tahun. Serta ada 5 anak yang berusia 11-15 tahun.
"Yang terbanyak adalah di bawah 5 tahun ya, ada 7, berarti 50 persen," ujar Syahril.
Saat ini, dia menyebut ada 6 anak yang telah meninggal dunia dari 14 dugaan kasus hepatitis akut berat misterius di Tanah Air. Sementara empat anak masih dirawat dan empat lainnya sudah dipulangkan dan dinyatakan sembuh.
"Dari pasien yang 14 ini, yang meninggal ada 6 ya," ucap Syahril.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri