Menuju konten utama

Kemenkes: Masyarakat Waspadai Koinfeksi COVID-19 & DBD Saat Pandemi

Kemenkes RI meminta masyarakat agar mewaspadai infeksi simultan atau koinfeksi COVID-19 dan DBD di tengah pandemi seperti sekarang ini. 

Kemenkes: Masyarakat Waspadai Koinfeksi COVID-19 & DBD Saat Pandemi
Ilustrasi. Petugas PMI Kota Tangerang melakukan pengasapan (fogging) di Pinang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (19/2/2020).. ANTARA FOTO/Fauzan/hp.

tirto.id - Masyarakat di seluruh Tanah Air diimbau agar mewaspadai koinfeksi atau infeksi simultan oleh dua virus akibat terpapar COVID-19 dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Kalau sekarang laporannya memang belum ada, tapi kita wajib waspada," kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Selasa (7/4/2020), sebagaimana dilansir Antara.

Beberapa waktu lalu di Sukabumi, Jawa Barat sempat ada berita seorang anak terkena DBD sekaligus positif COVID-19. Namun setelah Kemenkes mengonfirmasi kebenarannya ternyata hanya dugaan saja sebab bukan hasil swab.

"Sampai sekarang laporan resmi belum, kita tidak tahu apakah nanti pemeriksaannya sudah lebih banyak akan lebih bisa melihat data," ujar Nadia.

Untuk mewaspadai koinfeksi tersebut, Kemenkes telah meminta seluruh rumah sakit agar melaporkan apabila ada temuan pasien DBD sekaligus positif COVID-19.

Ia mengatakan seseorang bisa terserang DBD namun tanpa sadar sebenarnya sudah terinfeksi COVID-19. Apalagi, masa sebelum muncul gejala virus corona lebih panjang yaitu mencapai 14 hari.

"Karena ada informasi dari Singapura bahwa DBD itu bisa menyebabkan false positive COVID-19," katanya.

Mengingat kedua penyakit tersebut disebabkan oleh virus yang hingga kini belum ada obatnya, masyarakat diminta untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa upaya yang bisa dilakukan yaitu olahraga di rumah, makan bergizi termasuk pula rajin menguras bak penampung air.

Kemudian yang kedua lanjut Nadia, masyarakat harus tetap menjaga perilaku hidup bersih dan sehat serta memberantas sarang nyamuk selama di rumah.

Sementara itu, Juru Bicara Perkara COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, terdapat 247 kasus baru sehingga total menjadi 2.738 kasus berdasarkan data Selasa (7/4/2020) pukul 12.00 WIB.

"Kami dapatkan penambahan kasus baru konfirm pemeriksaan PCR COVID-19 sebanyak 247," kata Yuri saat konfrensi pers, di Jakarta, Selasa (7/4/2020).

Dalam data terkini, jumlah kasus meninggal bertambah 12 kasus sehingga total kasus mencapai 221 kasus. Sementara itu, data pasien sembuh atau sudah dua kali tes dengan status negatif bertambah 12 kasus sehingga total kasus negatif menjadi 204 kasus.

Data kasus positif COVID-19 meningkat dibandingkan data Senin (6/4/2020) kemarin. Jumlah kasus konfirmasi positif kemarin ada penambahan 218 kasus sehingga total kasus positif menjadi 2.491.

Baca juga artikel terkait KEMENKES IMBAU MASYARAKAT WASPADA KOINFEKSI atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH