tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) berharap proses perawatan sarana kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dipercepat.
Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal menuturkan saat ini langkah tersebut perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan perjalanan penumpang LRT.
"Berdasarkan temuan inspektur kami di lapangan, ditemukan pengikisan (aus) pada ruas-ruas jalur tertentu. Kami tengah melakukan pemeriksaan roda dan kondisi rel untuk mengatasi hal tersebut,” kata Risal dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (2/11/2023).
Sementara itu, DJKA juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya perawatan sarana LRT Jabodebek. Sementara itu, Risal menuturkan, pihaknya telah mengarahkan pihak operator, kontraktor, dan stakeholder lainnya untuk tetap mempertahankan layanan dan segera menindaklanjuti temuan yang ada.
“Dengan adanya perawatan ini, maka rangkaian kereta yang dapat dioperasikan penuh ada 8 rangkaian, kami berharap pihak operator dapat memaksimalkan seluruh rangkaian ini,” kata Risal.
Lebih lanjut, Risal menyampaikan agar para calon penumpang LRT Jabodebek dapat menyesuaikan jadwal keberangkatannya. Selain itu, operator diharap dapat aktif menginformasikan perubahan jadwal selama perawatan berlangsung.
"Jangan sampai menimbulkan kebingungan pada masyarakat," ungkap Risal.
Selama proses perawatan berlangsung, pelayanan LRT Jabodebek akan disesuaikan dengan headway (waktu tunggu antar kereta) sebagai berikut:
Peak Hour:
-Harjamukti/Jatimulya - Cawang (pp): 30 Menit
-Cawang - Dukuh Atas (pp): 15 Menit
Off-peak Hour:
-Harjamukti/Jatimulya - Cawang (pp): 60 Menit
-Cawang - Dukuh Atas (pp): 30 Menit
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin