Menuju konten utama
Haji 2023

Kemenag Siapkan Alur Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji Armina

Jelang puncak haji, jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Arafah pada 8 Zulhijah 1444 H.

Kemenag Siapkan Alur Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji Armina
Suasana tenda yang akan digunakan jamaah untuk wukuf di Padang Arafah, Arab Saudi, Jumat (16/6/2023). Berbagai fasilitas pendukung dipersiapkan jelang pelaksanan wukuf di Arafah saat puncak haji 1444 H/ 2023 Masehi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.

tirto.id - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M mulai mempersiapkan beragam layanan selama puncak haji, Arafah – Muzdalifah – Mina (Armina). Salah satunya terkait jadwal pergerakan jemaah haji Indonesia.

Pasalnya, Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Zulhijah 1444 H bertepatan 19 Juni 2023. Artinya, wukuf di Arafah akan berlangsung pada 27 Juni 2023.

“Jelang puncak haji, jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Arafah pada 8 Zulhijah 1444 H. Jemaah akan mengenakan kain ihram dan mengambil miqat di hotel masing-masing,” kata Ketua PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid di Makkah, Senin (19/6/2023).

Subhan merinci, pergerakan akan dimulai dari jam 07.00 waktu Arab Saudi hingga selesai. PPIH Arab Saudi sedang finalisasi jadwal pemberangkatan ke Arafah dengan berbasis kloter.

“Jadwal keberangkatan ke Arafah disusun berbasis kloter. Ini segera kita sosialisasikan agar setiap kloter memahami jadwal pergerakannya, sehingga proses persiapan masing-masing kloter bisa disesuaikan sesuai jam keberangkatan,” ucapnya.

Subhan berharap, jemaah di setiap kloter dapat secara disiplin mematuhi jadwal keberangkatannya. Persiapan di hotel bisa dilakukan satu jam sebelum keberangkatan.

Kloter yang jadwal keberangkatannya jam 11.00 siang misalnya, tidak perlu bersiap sejak jam 07.00 pagi. Apalagi sampai ikut memadati area lobi hotel dan sudah mengenakan kain ihram.

Agar tidak menumpuk di lobi hotel, kata Subhan, jemaah agar mematuhi jadwal keberangkatannya. Mandi dan persiapan mengenakan kain ihram bisa dilakukan pada rentang satu atau satu setengah jam sebelum keberangkatan. Sebelum itu, jemaah bisa memanfaatkan waktunya untuk istirahat.

“Jemaah juga agar tidak turun dan menunggu di lobi hotel, kecuali menjelang jam keberangkatannya. Sehingga pergerakan lebih tertib dan tidak ada penumpukkan di lobi hotel,” ujarnya.

Ditambahkan Subhan, pihak Naqabah (organda Saudi) menyiapkan 21 armada bus untuk setiap maktab dalam proses pergerakan jemaah dari hotel di Makkah ke Arafah.

Moda transportasi ini diperkirakan akan berputar sebanyak tiga kali untuk membawa jemaah haji Indonesia di setiap maktab. Ada 70 maktab yang menaungi jemaah haji Indonesia. Setiap maktab jumlahnya sekitar 2.900 jemaah.

“Proses pergerakan jemaah haji dari hotel di Makkah ke Arafah diharapkan selesai sebelum 24.00 WAS agar jemaah bisa segera beristirahat untuk mengikuti prosesi wukuf pada 9 Zulhijah 1444 H,” tuturnya.

Jemaah haji Indonesia, lanjut Subhan, akan diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah pada 9 Zulhijah. Pergerakan rencananya dimulai pada pukul 19.00 WAS dan diharapkan selesai pukul 01.00 WAS pada 10 Zulhijah 1444 H dini hari.

Terdapat tujuh sampai sembilan bus yang disiapkan per maktab dalam proses pergerakan ini. Armada dikurangi karena jarak Arafah ke Muzdalifah lebih dekat dan untuk menghindari kemacetan.

“Setiap bus akan berputar sebanyak tujuh kali untuk menjemput jemaah di Arafah dan mengantarkannya ke Muzdalifah,” imbuhnya.

Masih di 9 Zulhijah 1444 H, sekitar pukul 23.00 WAS, jemaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan menuju Mina. Pada rute ini, setiap maktab menyiapkan lima armada bus yang akan berputar masing-masing sebanyak delapan kali.

PPIH akan berusaha maksimal agar seluruh jemaah sudah meninggalkan Muzdalifah sebelum cuaca panas. “Di Mina, jemaah akan tinggal selama beberapa hari untuk kemudian diberangkatkan kembali ke hotel mereka di Makkah,” tandasnya.

Berikut rencana alur pergerakan jemaah haji Indonesia pada fase Armina:

1. Pemberangkatan Jemaah dari Hotel di Makkah ke Arafah

a. Tanggal: 8 Zulhijah 1444 H

b. Waktu : 07.00 – 24.00 WAS

c. Armada: 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan)

d. Kapasitas bus : 47 tempat duduk (seat)

2. Pemberangkatan Jemaah dari Arafah ke Muzdalifah

a. Tanggal: 9 Zulhijah 1444 H

b. Waktu : 19.00 – 01.00 WAS

c. Armada: 7 - 9 bus per maktab (setiap bus melakukan tujuh kali penjemputan)

d. Kapasitas bus : 47 tempat duduk (seat)

3. Pemberangkatan Jemaah dari Muzdalifah ke Mina

a. Tanggal: 9 – 10 Zulhijah 1444 H

b. Waktu : 23.40 – 09.00 WAS

c. Armada: 5 bus per maktab (setiap bus melakukan delapan kali penjemputan)

d. Kapasitas bus : 50 - 60 jemaah

4. Pemberangkatan Jemaah dari Mina ke Hotel Jemaah di Makkah

A. Nafar Awala. Tanggal: 12 Zulhijah 1444 H

b. Waktu : 07.00 (setelah subuh) – 18.00 WAS

c. Armada: 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan)

d. Kapasitas bus: 47 tempat duduk (seat)

B. Nafar Tsania. Tanggal: 13 Zulhijah 1444 H

b. Waktu : 07.00 (setelah subuh) – 19.00 WAS

c. Armada: 21 bus per maktab (setiap bus melakukan tiga kali putaran penjemputan)

d. Kapasitas bus: 47 tempat duduk (seat)

Baca juga artikel terkait HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri