Menuju konten utama

Keluarga Ungkap Rizal Ramli Menderita Sakit Kanker Pankreas

Rizal Ramli sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker pankreas dan pulang ke rumah, sebelum kembali dirawat di RSCM.

Keluarga Ungkap Rizal Ramli Menderita Sakit Kanker Pankreas
Sejumlah karangan bunga ucapan duka berjejer rapi di depan kediaman almarhum Rizal Ramli, Rabu (3/1/2024). tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Juru Bicara keluarga Rizal Ramli, Yosef Sampurna Nggarang alias Yos Nggarang mengungkap riwayat sakit yang diderita eks Menko Kemaritiman itu. Yos menyebut almarhum Rizal Ramli menderita sakit kanker pankreas.

Diketahui, Rizal Ramli menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024) pukul 19.30 WIB.

"Terdeteksi kanker pankreas," kata Yos di rumah duka, Jalan Bangka IX, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2024).

Yos mengatakan, Rizal Ramli dirawat di rumah sakit sejak sebulan yang lalu. Namun, Rizal Ramli sempat dipulangkan ke rumah sebelum kembali ke RSCM untuk dirawat kembali. Tuhan berkata lain, Rizal Ramli mengembuskan napas terkahir.

"Jadi, kami yakin kemarin itu waktu pemulihannya dikembalikan ke rumah. [Tapi] ternyata memang beliau dipanggil Tuhan untuk selamanya," ucap Yos.

Yos mengatakan, selama Rizal Ramli dirawat, hanya didampingi keluarga terdekatnya, mulai dari anak hingga menantunya.

"Yang mendampingi dia [Rizal Ramli] selama ini adalah anak dan menantu. Jadi, keluarga dekat semua. Jadi selama dia sakit itu betul-betul kesempatan beliau untuk dekat degan anaknya," terang Yos.

Rizal Ramli akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Perut, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (4/1/2024) besok. Yos menyebut Rizal Ramli akan dimakamkan seliang lahat dengan istrinya, Herawati Mulyono.

"Dimakamkan di TPU Jeruk Purut. Karena memang istri beliau, Ibu Hera juga dimakamkan di sana. Jadi, satu liang lahat di sana," kata Yos.

Yos mengatakan hal yang membekas dalam ingatannya tentang sosok almarhum ialah ketika belajar berpikir, bertindak integritas, dan selalu mengedepankan moral.

"Kemudian, tipsnya dia menjadi orang sukses, beliau bilang 4G," ucap Yos.

G pertama, kata dia, gesit tangan. Ibaratnya, kata Yos, ' kalau ada piring kotor, jangan tunggu diperintah'. G kedua, gaul dengan siapa saja. Kemudian, G ketiga gesit otak agar membaca banyak, dan G terkahir adalah inovasi.

"Saya tadi berpikir tadi malam kapan saya dimarahi, belum pernah. Tapi dia kalau marah, soal situasi saja kalau kita tidak bertindak," tutur Yos mengenang.

Sementara itu, sopir pribadi Rizal, Syarif Hidayat (66) mengenang Rizal Ramli sebagai orang yang tak pernah menyusahkan orang lain.

"Banyak sekali. Orangnya enggak bikin susah kita. Seperti jalan macet waktu jadi menteri, ayo pakai ojek, mau ke DPR atau istana situasi apapun dia harus tetap kerja," kata Syarif.

Kepergian Rizal Ramli pun dikenang para tokoh, salah satunya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, yang sama-sama pernah menjadi menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Mahfud mendoakan Rizal diterima di sisi Allah SWT.

Cawapres nomor urut 3 itumengenang Rizal Ramli sebagai sosok pejuang bagi masyarakat.

"Pak Rizal ramli telah mendahului kita, kita harus merelakannya dan tentu kita semua merasa kehilangan," kata Mahfud di rumah duka.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengaku kerap berpergian bersama Rizal Ramli ke luar negeri maupun dalam negeri.

"[Mahfud dan Rizal Ramli] menyebarluaskan ide, pada pokok-pokok ide yang besar saya dengan Mas Rizal Ramli, selalu sama untuk negara dan masyarakat," kenang Mahfud.

Sementara itu, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla mengatakan Rizal Ramli semasa hidup merupakan seorang pemikir dan aktivis.

"Dia mengambil upaya berdasarkan pemikirannya dan dia konsekuen selama puluhan tahun. Dia juga pernah berada di pemerintahan walaupun tidak lama. Itu kita kehilangan tokoh," kata Jusuf Kalla di lokasi.

Baca juga artikel terkait RIZAL RAMLI MENINGGAL DUNIA atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto