Masuk tirto.id
tirto.id - Aktris Hollywood, Kelley Mack, berpulang di usia 33 tahun. Bintang The Walking Dead ini mengembuskan napas terakhir pada 2 Agustus 2025 setelah berjuang melawan penyakitnya.
Sebelumnya, Kelley Mack telah didiagnosis mengidap glioma sistem saraf. Kabar kematiannya diumumkan secara resmi di akun Instagram-nya. Pihak keluarganya menulis di sebuah unggahan akun tersebut.
“Dengan kesedihan yang tak terhapuskan, kami mengumumkan meninggalnya Kelley kami yang tersayang. Cahaya yang begitu terang dan bersemangat telah bertransisi ke alam baka, tempat yang pada akhirnya harus kita tuju,” jelas tulisan unggahan tersebut.
Profil Kelley Mack Aktris The Walking Dead
Kelley Mack kelahiran Cincinnati, Ohio, pada 1992 dikenal sebagai aktris yang tercatat dalam 35 proyek sepanjang kariernya. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai produser di lima (5) produksi.
Di serial The Walking Dead, dirinya tampil sebagai Addy di season 9. Dirinya tampil memerankan penduduk Koloni Hilltop yang berjuang untuk bertahan hidup di dunia pasca-apokaliptik.
Dalam serial tersebut, ia tampil di sebanyak lima (5) episode yang tayang antara tahun 2018 dan 2019. Kendati bukan pemeran utama, kehadirannya sebagai Addy meninggalkan kesan mendalam bagi penonton serial tersebut.
Selain dikenal melalui The Walking Dead, Kelley Mack juga tampil di serial televisi populer lain, seperti 9-1-1. Dia juga membintangi Chicago Med sebagai Penelope Jacobs.
Tak hanya itu, di layar lebar juga ia tampil sebagai Alice dalam produksi Broadcast Signal Intrusion. Kemudian, dalam film yang belum lama ini rilis, berjudul Delicate Arch, ia memainkan peran sebagai Wilda.
Kelley Mack juga terlibat dalam produksi Spider-Man: Into the Spider-Verse. Dirinya menjadi pengisi suara pelengkap karakter Gwen Stacy yang disuarakan Hailee Steinfeld. Saat sakit pun dirinya masih berakting dalam film Universal yang tayang tahun ini.
Apa Itu Penyakit Glioma yang Diidap Kelley Mack
Sebelum meninggal dunia, Kelley Mac didiagnosis mengidap glioma sistem saraf dan berjuang melawan penyakit kanker otak. Lebih tepatnya ia didiagnosis menderita Diffuse Midline Glioma (DGM), jenis kanker astrositoma yang sangat langka.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, astrositoma merupakan pertumbuhan sel yang dimulai di otak atau sumsum tulang belakang. Pertumbuhan tumor dimulai pada sel yang disebut astrosit. Astrosit ini mendukung dan menghubungkan sel-sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Pada penderita astrositoma ini, gejala bervariasi berdasarkan lokasi tumor. Astrositoma di otak dapat menyebabkan perubahan kepribadian, kejang, sakit kepala, dan mual. Sementara, astrositoma di sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kelemahan dan kecacatan di daerah yang terkena tumor yang tumbuh.
Penyebab penyakit ini sering tidak diketahui. Astrositoma terjadi ketika astrosit, sel-sel di otak atau tulang belakang, mengembangkan perubahan dalam DNA mereka. DNA sel memegang instruksi yang memberitahu sel mengenai apa yang harus dilakukan.
Dalam sel-sel sehat, DNA memberikan instruksi untuk tumbuh dan berkembang biak pada tingkat yang ditetapkan. Sementara, dalam sel tumor, perubahan DNA memberikan instruksi yang berbeda.
Perubahan tersebut memberitahu sel-sel tumor untuk tumbuh dan berkembang biak dengan cepat. Sel tumor dapat tetap hidup ketika sel-sel sehat akan mati. Ini menyebabkan terlalu banyak sel.
Jika terlalu banyak sel, sel-sel tumor membentuk pertumbuhan yang dapat menekan bagian-bagian terdekat dari otak atau sumsum tulang belakang karena semakin besar. Perubahan DNA terkadang mengubah sel tumor menjadi sel kanker. Sel kanker inilah yang dapat menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat.
Astrositoma dapat terjadi pada usia berapa pun. Sayangnya, tidak ada cara untuk mencegahnya.
Pada kasus Kelley Mack, ia kehilangan fungsi kaki kanan dan sebagian besar kaki kirinya. Beberapa gejala lain yang dialaminya yakni gatal neuropatik di paha kanan dan juga nyeri yang sangat tajam di kaki serta punggung.
Pembaca yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai artis hollywood dapat mengakses kumpulan artikel sejenis melalui tautan berikut ini.
Penulis: Umu Hana Amini
Editor: Wisnu Amri Hidayat
