Menuju konten utama

Kekuatan Militer Malaysia dan Strategi Pertahanan Jangka Panjang

Kekuatan militer Malaysia thun 2020 dari angkatan udara hingga laut.

Kekuatan Militer Malaysia dan Strategi Pertahanan Jangka Panjang
Ilustrasi militer Malaysia. foto/stockphoto

tirto.id - Kekuatan militer Malaysia tahun ini menempati peringkat 44 dari 138 negara dengan power index mencapai 0.6546 (dengan ukuran 0.0000 angka sempurna). Turun 3 peringkat dari tahun lalu yang berada di posisi 41. Hal tersebut berdasarkan system perangkingan kekuatan militer dunia yang dikeluarkan oleh Global Fire Power.

Kekautan militer Malaysia terdiri dari 410.000 personel militer dengan total 12.587.121 populasi yang layak untuk wajib militer.

Total kekuatan militer angkatan udara Malaysia mencapai 170, dengan 26 pesawat tempur, 13 pesawat serbu, 18 pengangkut, 40 pesawat tempur latih, 4 pesawat untuk misi khusus, dan 65 helicopter.

Sedangkan untuk angkatan darat, Malaysia memiliki 74 tank, 1.387 kendaraan tempur lapis baja, 211 artileri dan 54 proyektor roket.

Angkatan laut Malaysia memiliki 61 aset diantaranya ialah 6 fregat, 6 korvet, 2 kapal selam, 41 kapal patrol, dan 4 kapal ranjau.

Dilansir dari beberapa artikel Asian military Review, selain mengimpor, pemerintah Malaysia juga berupaya mengembangkan alutsista buatan dalam negeri, seperti OPV1800 Kota-Bharu yang akan digunakan sebagai kapal patroli di Zona Ekonomi Eksklusif.

Kapal ini dirancang perusahaan domestik Malaysia THHE-Destini yang dibantu oleh perusahaan Dalmen dari Belanda. Dikabarkan kapal ini akan dikirimkan ke Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia.

Kementerian Pertahanan Malaysia juga sedang berupaya menyeleksi kendaraan operasi khusus untuk mendukung kekuatan pasukan khusus mereka “Grup Gerak Khas” (GGK).

Kendaraan operasi khusus yang terpilih tersebut diantaranya ialah kendaraan tempur baja mobilitas-tinggi “Lipan Bara 4x4”

Selain itu juga ada SOV Kembara Suci dengan berat 3.200 kg dan total muatan 1.500 kg serta Weststar GK-M1 yang memiliki berat 3.300 kg dan total muatan 760 kg.

Terakhir, Nimr RIV yang memiliki muatan 1500 kg dengan berat 3.200 kg. kendaraan tempur ini mampu menampung empat kru dengan memiliki rentang jelajah maksimum 1000 km dan kecepatan 120 km/h.

Malaysia juga berencana untuk menambah jumlah 2 kapal selam jenis Scorpene buatan Prancis. Kapal Selam ini juga sebelumnya sempat dibeli pada tahun 2009.

Anggaran Malaysia untuk tahun 2020 masih belum ditentukan, tetapi dilansir dari the Star, Menteri Pertahanan Muhammad Sabu mengatakan bahwa ia telah mengajukan anggaran paling tidak senilai 1 persen dari PDB Malaysia

Namun analis keamanan Zachary Abuza, professor di National War College Washingtan, mengatakan bahwa pengeluaran pertahanan Malaysia diprediksi akan turun tajam dari 3.87 miliar dolar AS di tahun 2019 ke 3.4 miliar dolar di tahun 2021.

Dilansir dari Defense White Paper, Pemerintah Malaysia memiliki rencana jangka panjang untuk membangun kekuatan militer di masa mendatang, prioritas kebutuhan kapabilitas tersebut akan terfokus pada

Memperkuat intelijen; membangun kapabilitas Cyber Electromagnetic Activities (CEMA); perkuat kapabilitas Intelligence, Surveillance, Target Acquisition and Reconnaissance (ISTAR); membangun operasi network-centric (NCO).

Selanjutnya membangun komunikasi satelit untuk memperkuat kapabilitas komando dan kontrol gabungan. Menopang dan memperkuat kapabiliatan dan tempo operasional pasukan khusus; memperkuat kekuatan dan ketahanan maritime (domain maritim).

Lalu, memperkuat kapabilitas pertahanan dan serangan udara (domain udara); perkuat kapabilitas daya tembak, mobilitas, komunikasi, dan logistic; membangun kapabilitas pasukan amfibi.

Baca juga artikel terkait KEKUATAN MILITER MALAYSIA atau tulisan lainnya dari Mochammad Ade Pamungkas

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Mochammad Ade Pamungkas
Penulis: Mochammad Ade Pamungkas
Editor: Yantina Debora