tirto.id - Harga minyak mentah dunia didorong menuju 50 dolar Amerika Serikat (AS) per barel pada Selasa (17/5/2016) atau Rabu pagi WIB, karena kebakaran hutan di wilayah pasir minyak Kanada terus meluas dan penurunan produksi minyak mentah AS.
Perusahaan minyak terbesar di Kanada, Suncor, terpaksa menutup operasi-operasinya di Fort McMurray karena kebakaran hutan tersebut. Pihak berwenang mengevakuasi sekitar 8.000 orang dari sekitar 20 kamp di utara kota Fort McMurray di Alberta. Sekitar 100.000 penduduk dan pekerja minyak telah dievakuasi dari Fort McMurray dan sekitarnya selama dua minggu ini.
Tim Evans dari Citi Futures mengungkapkan hilangnya 1,2 juta barel per hari dari produksi minyak Kanada bulan ini akibat kebakaran tersebut sebagai faktor utama dalam pengetatan keseimbangan pasokan atau permintaan secara keseluruhan.
Patokan minyak mentah AS di West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 59 sen menjadi 48,31 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan tertinggi sejak awal Oktober.
Untuk patokan minyak mentah Eropa di Brent North Sea untuk pengiriman Juli menetap di 49,28 dolar AS per barel, naik 31 sen dari penutupan Senin, (16/5/2016).
"Menembus batas 50 dolar AS dalam beberapa hari ke depan sangat mungkin. Di paruh kedua tahun ini, minyak kemungkinan akan bertahan antara 45 dolar AS sampai 50 dolar AS per barel," kata analis minyak dan gas BMI Research Peter Lee, seperti dikutip Antara, Rabu, (18/5/2016).
Oliver Sloup di iiTrader.com mengatakan, selain dukungan dari kebakaran di Kanada, penurunan produksi minyak mentah AS selama 16 minggu berturut-turut juga mendorong harapan pengetatan harga minyak mentah di pasar global.
Sementara itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) dijadwalkan akan merilis data mingguan stok minyak mentahnya pada Rabu, (18/5/2016) waktu setempat atau Kamis waktu Indonesia.
Untuk diketahui, laporan mingguan EIA pekan lalu yang dirilis Rabu, (11/5/2016) mengungkapkan produksi minyak mentah AS menurun 23.000 barel menjadi 8,802 juta barel per hari.
Pekan lalu jumlah rig minyak AS yang aktif turun untuk minggu kedelapan berturut-turut. Menurut data yang dirilis oleh perusahaan jasa minyak Baker Hughes, Jumat, (13/5/2016), jumlah rig minyak AS yang digunakan turun 10 rig menjadi 318 rig.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Abdul Aziz