tirto.id - Di antara puasa-puasa sunah yang dianjurkan dalam Islam adalah puasa Senin dan Kamis.
Dua hari itu punya posisi istimewa dalam Islam. Karena itulah, ibadah puasa adalah amalan mulia yang dicontohkan Rasulullah SAW untuk dikerjakan di dua hari tersebut.
Keistimewaan Puasa Senin Kamis
Dilansir dari NU Online, keistimewaan Senin dan Kamis disebabkan pelbagai alasan, di antaranya sebagai berikut:
Pertama, Senin merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, hari ketika ia ditunjuk menjadi rasul umat manusia, serta hari pertama kali diturunkan wahyu kepada beliau, sebagaimana sabdanya:
Dari Qatadah Al-Anshari RA, Rasulullah ketika ditanya tentang puasa hari Senin mengatakan: "Senin adalah hari kelahiranku, hari kerasulanku atau hari penurunan wahyu kepadaku," (HR Muslim).
Kedua, Senin dan Kamis merupakan hari ketika catatan amal baik dan amal buruk diperlihatkan kepada Allah SWT. Dengan berpuasa, setidaknya seseorang menyucikan dirinya dari amalan yang tercela dan berharap berkah dari Allah SWT.
Rujukannya adalah sabda Nabi Muhammad SAW:
“Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa,” (H.R. Tirmidzi).
Pada Senin dan Kamis juga pintu surga di akhirat di buka. Bagi orang yang tidak menyekutukan Allah atau berbuat syirik akan memperoleh ampunan-Nya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
"Pintu surga dibuka pada Senin dan Kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun akan diampuni kecuali seseorang yang bermusuhan dengan saudaranya," (H.R. Muslim).
Dari sisi kesehatan, Nur Solikhin dalam buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa (2015) menuliskan bahwa membiasakan puasa setidaknya sehari atau dua hari dalam sepekan dalam membersihkan organ pencernaan dalam tubuh, mulai dari usus-usus, hingga membersihkan sisa-sisa endapan makanan, mencegah obesitas dan kelebihan lemak di perut.
Niat Puasa Senin Kamis
Niat Puasa Sunah Senin
Bagi seorang muslim yang bermaksud mengerjakan puasa sunah Senin dapat membaca lafal niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah SWT."
Niat Puasa Sunah Kamis
Sementara itu, niat puasa sunah Kamis dilafalkan sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma yaumil khamīs lillâhi ta‘âlâ."
Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah SWT."
Doa Buka Puasa Senin dan Kamis
Terdapat banyak versi doa berbuka puasa. Doa buka puasa sunah Senin dan Kamis tidak berbeda dengan puasa-puasa lainnya. Pilihan doanya adalah sebagai berikut:
1. Doa buka puasa dari riwayat Bukhari dan Muslim.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Bacaan latinnya: "Allaahummalakasumtu wabika amantu wa’ala rizkika aftortu birohmatika yaa arhamar raahimiin"
Artinya : “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka [puasa] dengan rahmat-Mu Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.”
2. Doa buka puasa dari riwayat Hakim dan Nasa'i
ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Bacaan latinnya: "Dzahaba-dh-dhama'u wabtalatil 'uruqu wa tsabatal ujru insya-Allah ta'ala"
Artinya: "Ya Allah, untuk-Mu lah aku berpuasa, atas rezeki-Mu lah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan [semoga] pahala telah ditetapkan, insya Allah."
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno