tirto.id - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membenarkan ada kasus penamparan terhadap siswa yang terjadi di SMP Negeri 10 Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Namun, kasus ini berbeda dengan video pemukulan siswa yang sempat viral di media sosial (medsos).
Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto. Ia menyebut, kasus penamparan yang terjadi di SMP Negeri 10 Pangkal Pinang sudah selesai, sementara pemukulan seperti yang terekam dalam video viral itu masih misterius dan hingga saat ini masih diselidiki.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu terlihat seseorang yang diduga guru melakukan pemukulan terhadap siswa. Kejadian ini, kata Rikwanto, kemudian dikaitkan pada penamparan guru di Pangkal Pinang bernama Mu'in pada 11 Oktober 2017 lalu.
Menurut Rikwanto, penamparan Mu'in di SMPN 10 Pangkal Pinang ini tidak seperti di dalam video yang beredar. Mu'in hanya menampar muridnya sebanyak 3 kali di belakang ruang kelas. Sedangkan dalam video, guru tersebut memukul muridnya berkali-kali dan terjadi di dalam kelas.
“Ciri ciri guru dan murid yang ada pada video viral tidak sesuai dengan guru dan murid yang terlibat peristiwa pemukulan di SMPN 10 Pangkal Pinang,” kata Rikwanto dalam rilis yang diterima Tirto, Senin (6/11/2017).
Dari pengecekan yang dilakukan, kata Rikwanto, pihaknya menemukan bahwa motif pemukulan oleh Mu'in karena tindakan tidak sopan Rama Haryanto. Siswa ini kedapatan memanggil Mu'in dengan tidak sopan dan penamparan tersebut diklaimnya sebagai bentuk hukuman.
Dalam kasus ini, kata Rikwanto, sudah dilakukan mediasi antara Mu'in dan orang tua Rama pada 16 Oktober lalu. Pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Sekolah SMPN 10 Pangkal Pinang, Disdikbud Pangkal Pinang, dan pengurus sekolah itu akhirnya menghasilkan surat perjanjian damai antara kedua belah pihak. Masalah itu pun sudah terselesaikan.
"Saat ini siswa Rama Haryanto bersekolah seperti biasa dalam keadaan sehat,” kata Rikwanto.
Dengan selesainya masalah itu, kata Rikwanto, maka video pemukulan siswa yang sempat viral di media sosial belakangan ini masih belum terjelaskan. Menurut bagian hubungan masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Seno Hartono, video itu masih dalam penyelidikan.
Seno menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan tempat kejadian perkara pemukulan tersebut. “Itu bukan di Pangkal Pinang. Video yang orang mukulin kejam itu ya? Itu masih ditelusuri, tapi bukan di Pangkal Pinang dan bukan SMP,” kata Seno, Senin.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Abdul Aziz