tirto.id - Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Laura Navila Yamani menilai pemerintah mesti segera mengoptimalkan langkah preventif menghadapi potensi lonjakan kasus varian Omicron di Indonesia.
Penyebaran Omicron terdeteksi sebanyak 46 kasus yang berasal dari impor dan 1 kasus dari transmisi lokal per Selasa (28/12/2021).
"Harus dilakukan secara ketat agar tidak terjadi penyebaran kasus Omicron di komunitas," ujar Laura kepada Tirto, Selasa.
Lauva merekomendasikan agar pemerintah juga memperketat setiap pintu masuk ke Indonesia dan memaksimalkan implementasi 3T (testing, tracing, dan treatment).
"Peningkatan kasus COVID-19 yang tidak wajar dalam beberapa hari dapat menjadi indikasi kemungkinan Omicron meluas. Ini yang harus diantisipasi," ujarnya.
Di samping itu, Ia juga berharap masyarakat mampu menerapkan disiplin protokol kesehatan.
Hari ini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan salah satu pasien positif Covid-19 varian Omicron transmisi lokal, seorang laki-laki warga Kota Medan, Sumatera Utara. Ia sempat mengunjungi salah satu restoran di kawasan SCBD, Jakarta pada 17 Desember 2021.
Kemenkes tidak mendapati pria itu bepergian ke luar negeri atau memiliki kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri. Ia diketahui tiba di Jakarta pada 6 Desember.
"Dinas Kesehatan sudah berkoordinasi dengan dinas parekraf untuk melakukan tracing di tempat yang bersangkutan datangi, di SCBD, dan juga di sekitar tempat tinggal yang bersangkutan," ujar Siti dalam konferensi pers daring.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari