Indeks Kasus Omicron

Kemenkes melihat subvarian Omicron 'Siluman' tidak signifikan membuat lonjakan kasus dan angka kematian.

Ada beberapa mitos yang beredar terkait infeksi COVID-19 varian Omicron.

Pakar menyatakan omicron bisa menyebabkan gagal jantung dan diabetes melitus pada anak. Berikut selengkapnya.

BMKG menjawab isu yang beredar soal penyebaran varian Omicron melalui chemtrails.

Satgas PB IDI menjelaskan beberapa kriteria berapa lama pasien COVID-19 Omicron menjalani isolasi mandiri hingga selesai isoman.

Fakta Pasien Omicron: Gejala Ringan dan Masa Rawat Singkat

Update corona terkini di dunia hari ini 7 Februari 2022, jumlah kasus di dunia saat ini sebanyak 395 juta. 

Di tengah kenaikan varian COVID-19 Omicron yang makin pesat, PT KAI membatasi kapasitas penumpang KA Jarak Jauh 80 persen dan KA lokal 70 persen.

Gejala infeksi virus Corona varian Omicron memiliki perbedaan dengan gejala varian lainnya, seperti varian Delta maupun flu.

Hal itu terjadi jika kasus harian meningkat hingga 3 kali lipat atau setara 150 ribu kasus per hari.

Hal ini lantaran pada periode tersebut para pengusaha di beberapa sektor tengah sibuk mempersiapkan stok untuk memenuhi lonjakan kebutuhan selama Ramadan.

Varian Omicron meski memiliki gejala ringan, tapi penyebarannya sangat cepat.

Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin tingkat keparahan COVID-19 varian Omicron berbeda dengan varian Delta sehingga keterisian rumah sakit relatif rendah.

Lima warga terdeteksi Omicron itu, 4 di antaranya telah mendapatkan perawatan di RSKI Pulau Galang, sedang satu lagi tahap evakuasi ke RSKI.

Puluhan kasus COVID-19 varian Omicron itu tersebar di 9 dari 10 kecamatan di Jakarta Selatan.

Berlakukan travel bubble, Kemenhub kerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), pengelola pelabuhan dan Satgas Penanganan Covid-19.

Di tengah kasus COVID-19 makin meroket dan kasus Omicron mencapai ribuan, Pemprov DKI masih memberlakukan PTM terbatas 100 persen.

Pemerintah pusat dan daerah harus bekerja secara sinkron dalam menerapkan kebijakan-kebijakan saat menghadapi kenaikan kasus COVID-19.

Pemerintah sudah siapkan obat-obatan, 80 ribu bed khusus COVID, hingga lakukan percepatan vaksinasi booster untuk hadapi Omicron.

Kata Luhut pemerintah belum terpikir untuk melakukan PPKM Darurat lagi atau melakukan Lockdown meski kasus COVID-19 terus meningkat.