tirto.id - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengaku khawatir mengenai adanya prediksi yang dikatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai puncak kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022.
Ia menjelaskan, pada periode tersebut para pengusaha di beberapa sektor tengah sibuk-sibuknya mempersiapkan stok untuk memenuhi lonjakan kebutuhan selama Ramadan yang akan dimulai pada 1 April 2022.
"Kita sudah siap melaksanakan kebijakan pemerintah apalagi kalau memang nantinya pahit-pahitnya itu pemerintah akan mengambil PPKM yang lebih ketat lagi. Karena kita ingin ketika nanti terjadi lonjakan kami sangat berharap memang ini juga cepat pulih. Kalau kita lihat dari sisi waktu, pertengahan Februari praktis satu bulan lagi kita sudah memasuki bulan puasa," jelas dia kepada Tirto, Jumat (28/1/2021).
Sarman menjelaskan, pada pertengahn Maret industri makanan dan minuman dipastikan sudah memulai untuk meningkatkan produksinya demi persediaan Idulfitri. Kemudian sibuknya sektor usaha juga berlanjut ke masa bulan puasa dan menjelang Lebaran, di mana kata Sarman, periode tersebut menjadi perputaran uang terbesar di Indonesia.
"Gairah ekonomi konsumsi rumah tangga ini akan meningkat dan ini akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama bahwa masalah Omicron ini bisa segera diatasi, sehingga nantinya pemerintah bisa membuka lagi pelonggaran agar ekonomi kita bergairah apalagi menjelang bulan puasa dan Idulfitri," jelas dia.
Beberapa langkah untuk mengantisipasi adanya prediksi lonjakan juga sudah dilakukan oleh KADIN. Yaitu dengan mandaftarkan vaksin booster untuk karyawan yang sudah aktif untuk masuk kantor.
"Jadi pemerintah akan memberikan gratis ya ibaratnya kita pelaku usaha gembira sekali karena kita sangat tahu bahwa memang booster ini salah satu senjata kita untuk meningkatkan imunitas masyarakat kita. Kita dari pelaku usaha sudah mengimbau kepada seluruh pekerja kita untuk segera melakukan booster. Jadi ada yang mandiri, di perusahaan perusahaan memanggil klinik kliniknya atau ada juga yang mandiri ke puskesmas dan klinik-kliniknya" jelas dia.
Sebagai informasi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memprediksi puncak kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada awal hingga pertengahan Februari 2022. Lonjakan kasus itu bahkan diprediksi bisa mencapai 60 ribu kasus dalam sehari.
Prediksi jumlah itu lebih tinggi dari rekor penambahan kasus harian yang terjadi pada 15 Juli dengan 56.757 kasus, akibat sebaran varian Delta yang telah menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri