tirto.id - Indonesia menempati urutan ke-8 di Asia Tenggara sebagai negara dengan penderita kanker terbanyak, yaitu dengan angka kejadian sebesar 136.2 per 100.000 penduduk.
Menurut data dari Globocan yang dilansir oleh Departemen Kesehatan RI, angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk, dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk.
Salah satu kasus kanker paru yang masih terlintas di ingatan kita adalah yang dialami oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo meninggal dunia pada 7 Juli 2019 akibat kanker paru stadium IVB yang dideritanya.
Sutopo divonis mengidap kanker paru-paru pada Desember 2017. Salah satu penyebab kanker paru yaitu karena asap rokok.
Ketua Umum CISC Aryanti Baramuli menyatakan kepada Tirto bahwa, sebagai komunitas pasien kanker CISC, Aryanti menolak adanya tembakau.
Sebab menurutnya, salah satu korban penderita kanker karena mengonsumsi rokok. Baik secara aktif, maupun pasif.
"CISC selalu edukasi ke daerah-daerah untuk menyuarakan 'Enyahkan asap rokok'," pungkasnya pada Tirto, (9/7/2019).
Apa itu kanker paru-paru
Kanker paru-paru adalah salah satu kanker dengan penderita terbanyak di dunia. Kematian akibat kanker ini di dunia lebih banyak daripada gabungan kematian akibat kanker payudara, kanker kolon dan kanker prostat.
Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K), MARS, DTM&H, DTCE, dalam keterangan tertulisnya menyatakan, satu dari lima kematian akibat kanker di dunia terjadi akibat kanker paru, dan setiap tahun ada lebih dari 1,8 juta kasus kanker paru baru di dunia.
Kanker menyebabkan mutasi tertentu pada sel yang sehat. Dalam keadaan normal, pada tahap tertentu sel memprogram dirinya untuk berhenti bertumbuh untuk menghindari pertumbuhan berlebihan.
Namun, pada penderita kanker, sel tidak menjalankan fungsinya, menyebabkan sel tumbuh berlipat ganda. Pertumbuhan berlebihan ini mengarah pada perkembangan tumor dan kanker.
Pada kanker paru, pertumbuhan berlebihan ini menyerang paru-paru. Paru-paru adalah dua organ yang bersifat menyerap seperti spon atau busa berada di dada yang berfungsi mengambil oksigen saat menghirup dan melepaskan karbon dioksida saat mengeluarkan napas.
Kanker paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di Amerika Serikat. Di mana berdasarkan data dari The Centers for Disease Control United States, pada 2015 ada 218.527 orang didiagonosa mengidap kanker paru.
Kanker paru disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini.
Beberapa faktor risiko dapat dikendalikan seperti dengan berhenti merokok dan faktor yang tidak dapat dikendalikan, seperti riwayat keluarga.
Melansir Mayoclinic, berikut adalah beberapa faktor penyebab kanker paru:
Perokok aktif
Perokok memiliki risiko terbesar terkena kanker paru. Risiko terkena kanker paru terus meningkat seiring dengan lamanya waktu dan jumlah rokok.
Berhenti merokok dapat secara signifikan mengurangi peluang terjadinya kanker paru.
Perokok pasif
Meski tidak pernah merokok, orang yang terpapar asap rokok dari orang lain atau biasa disebut perokok pasif juga meningkatkan risiko kanker paru.
Paparan gas radon
Radon diproduksi oleh pemecahan alami uranium di tanah, batu dan air yang akhirnya menjadi bagian dari udara yang Anda hirup.
Tingkat radon yang tidak aman dapat menumpuk di bangunan apa pun, termasuk rumah.
Paparan asbes dan karsinogen
Paparan asbes di tempat kerja dan zat lain, seperti arsenik, kromium dan nikel - diketahui dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru, terutama pada seorang perokok.
Riwayat keluarga
Orang dengan orang tua, saudara kandung atau anak dengan kanker paru memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit ini.
Untuk mendeteksi kanker paru sejak dini, Medicalnewstoday menulis beberapa gejala kanker paru, berikut di antaranya:
- Kehilangan nafsu makan
- Suara berubah menjadi serak
- Sering mengalami infeksi dada, seperti bronchitis atau pneumonia
- Batuk berkepanjangan dan semakin memburuk
- Sesak napas
- Sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan
- Penurunan berat badan
Seseorang penderita kanker paru juga dapat mengalami gejala yang lebih parah, seperti nyeri pada dada atau batuk berdarah.
Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, maka sebaiknya lekas pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yandri Daniel Damaledo