Menuju konten utama

Kabar Antasari Jadi Dewas KPK, Ma'ruf Amin: Bunyi-bunyinya Begitu

Tapi Ma'ruf Amin tidak mendengar kabar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi calon Dewan Pengawas KPK.

Kabar Antasari Jadi Dewas KPK, Ma'ruf Amin: Bunyi-bunyinya Begitu
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kiri) berjalan menuju Pesawat Kepresidenan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (21/10/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

tirto.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendengar kabar soal masuknya nama mantan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, sebagai calon anggota Dewan Pengawas KPK.

"Ya bunyi-bunyinya ada begitu. Tapi nanti kan Presiden (yang memutuskan), rumornya ada tapi kita belum tahu," kata Ma'ruf Amin di Kantor Wapres Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Sementara terkait nama mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ma'ruf mengatakan belum mendengar nama Ahok masuk dalam bursa calon anggota Dewas KPK.

"Enggak tahu saya, belum tahu," kata Ma'ruf menanggapi pertanyaan terkait Ahok.

Menurut Ma'ruf, saat ini Presiden Joko Widodo sedang menyeleksi nama-nama calon Dewan Pengawas KPK. Ma'ruf juga mempersilakan siapa saja yang memiliki rekomendasi tokoh sebagai calon dewas, bisa mengusulkan ke tim seleksi.

"Sekarang sedang digodok oleh Presiden, kalau punya calon ya diajukan saja. Presiden sedang menyeleksi, mungkin nama-nama itu (Antasari dan Ahok) masuk, tapi masih diseleksi," kata Ma'ruf.

Nama Antasari Azhar dan Ahok ramai diperbincangkan warganet di media sosial, keduanya digadang-gadang sebagai Dewas KPK. Beredar pula foto dan ucapan selamat untuk keduanya sebagai anggota Dewas KPK.

Antasari sempay menyampaikan pendapatnya terkait syarat anggota Dewas KPK yang baik. Menurut dia, Dewas KPK harus diisi oleh anggota dari Kepolisian, Kejaksaan, BPKP, dan rekrutmen Indonesia Memanggil, yang mengerti seluk-beluk serta sistem di internal KPK.

"Dewan Pengawas harus yang tahu situasi, kalau hanya orang yang ditempatkan saja dan tidak tahu masalah, akan menjadi simbol dan makan gaji buta setiap bulan sehingga tidak efektif," kata Antasari dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Baca juga artikel terkait DEWAN PENGAWAS KPK

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan