tirto.id - Presiden Joko Widodo mengingatkan pelaksanaan Pemilu 2024 bukan hal mudah karena menentukan masa depan dengan jumlah pemilih ratusan juta.
"Ini bukan pekerjaan yang mudah. ini pekerjaan besar yang sangat menentukan masa depan bangsa kita, masa depan negara kita dengan melibatkan jumlah pemilih yang sangat besar terakhir hitungan terakhir berapa pak ketua, 189 juta pemilih yang nyoblos pada saat yang sama," kata Jokowi dalam Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pemilu 2024 di Ancol, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Jokowi menuturkan tantangan lain adalah suara pemilih ratusan juta itu hanya dikelola dalam kurun waktu 6 jam dari jam 7 pagi hingga 1 siang.
Selain itu, tantangan lain adalah Indonesia memiliki tantangan kondisi geografis yang berbeda-beda dibanding negara lain. Ia mencontohkan bagaimana logistik pemilu harus diantarkan ke 17 ribu pulau di Indonesia dengan beragam medan dan kadang sulit ditembus.
"Ada yang bawa sepeda motor terpeleset tadi karena infrastruktur kita memang belum sempurna. Ada jalan yang sudah mulus tapi ada yang masih becek ini fakta yang kita hadapi sekali lagi kondisi geografis yang sangat beragam itu tidak mudah, utamanya dalam distribusi logistik pemilu enggak mudah," kata Jokowi.
Jokowi mengakui kondisi yang tidak mudah dialami eks Wali Kota Solo itu karena kerap masuk daerah terpencil. Akan tetapi, Jokowi yakin pelaksanaan Pemilu Indonesia akan lebih baik karena pengalaman pemilu sebelumnya.
Ia meminta semua pihak bisa memperkuat kapasitas, menyelesaikan masalah, mengatasi kelemahan dan kendala pemilu. Hal itu dilakukan agar mendapatkan dukungan publik dalam hasil pemilu.
"Kemudian juga membangun inovasi agar Pemilu semakin berkualitas agar proses dan hasilnya mendapat dukungan yang luas dari masyarakat ini penting legitimasi ini," pungkas Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto